Dark/Light Mode

JK: Komisioner KPI Aswar Hasan Tidak Radikal

Selasa, 30 Juli 2019 15:46 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menilai tidak ada persoalan dengan latar belakang Aswar Hasan, yang terpilih sebagai komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Menurutnya, selama ini Aswar tidak pernah melanggar aturan dan norma agama. Apalagi tindakan radikalisme.

“Aswar itu sebenarnya orang baik dan moderat. Tidak radikal. Dia pernah jadi Sekretaris Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) di Sulawesi Selatan. Itu bukan organisasi terlarang yang mendukung radikalisme,” kata JK kepada awak media di Kantor Wapres, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).

JK menambahkan, sebenarnya syariat Islam itu sudah dilaksanakan oleh kaum muslimin. “Kenapa kita mesti siap-siapkan lagi. Jadi mereka juga memahami itu dan komite itu mencakup seluruh organisasi Islam di Makassar dulu. Apakah itu organisasi Ormas, apakah itu Muhamadiyah, NU ikut semua pada saat pembentukan,” katanya. 

Baca juga : Rio Dewanto Cemaskan Printilan Mau Nikah

JK.bilang, syariat Islam itu sederhana. Adab shalat, adab puasa, jangan dianggap bukan merupakan syariat Islam.  “Tiap hari kita melaksanakan syariat Islam. Kita shalat, secara Islam. Kita puasa secara Islam. Kita berbagi yang pantas untuk orang, itu syariat Islam. Ya cara itu biasa-biasa saja. Tidak ada unsur radikalisme di sana, karena melaksanakan syariat itu,” katanya.

JK kembali menegaskan, KPPSI bukan organisasi terlarang di Makassar.  “Lembaga itu bukan lembaga radikal. Aswar bukan orang radikal. Dia justru meredam keinginan-keinginan orang yang mau macam-macam (bertindak radikal, red),” tutur JK.

Ia mengingatkan khalayak untuk tidak alergi dengan syariat Islam. Sebab, semua umat islam itu mengajarkan itu syariat Islam. 

Baca juga : KPK Ngebet Punya Komisioner Perempuan (Lagi)

“Jangan alergi pada pelaksanaan syariat Islam, karena pada dasarnya kita laksanakan. Jadi orang yang berjuang untuk melaksanakan syariat itu, orangnya biasa-biasa saja. Kan kita semua ini berjuang untuk itu (syariat islam). Saya suruh anak saya, ayo shalat, teman-teman sudah shaat gak? Pak umarnya? Puasa gak?,” katanya.

Sebelumnya,  viral berita di media sosial dan juga tulisan di situs internet, yang menyebut Aswar Hasan berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi yang dibubarkan pemerintah.

Aswar menegaskan, KPPSI merupakan organisasi yang hanya ada di Sulawesi Selatan, itu legal dan bukan organisasi terlarang yang mendukung radikalisme.

Baca juga : Chandra Asri Pasok Bahan Baku Pipa Air Minum

"(KPPSI) Legal, bukan (organisasi terlarang). Saya tidak setuju dengan radikalisme. Radikalisme itu harus dimoderasi. KPPSI ini sebenarnya adalah sebuah wadah menderadikalisi aspirasi umat Islam yang mau memperjuangkan islam. Sebenarnya itu," katanya.

Aswar pun menegaskan, dirinya muslim moderat yang taat pada konstitusi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.