Dark/Light Mode

IPW: Coret 3 Komisioner KPK Dari Daftar Seleksi Capim!

Sabtu, 6 Juli 2019 18:31 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mencoret tiga komisioner komisi antirasuah yang kembali maju dalam pencalonan tersebut.

Ada dua alasan yang mendasari Neta meminta hal itu. "Pertama belum pernah ada sejarahnya pimpinan KPK menjabat dua periode," ujar Neta melalui pesan singkat, Sabtu (6/7). Kedua, dalam periode sebelumnya para petahana dinilai gagal oleh IPW, karena ada konflik serta perseteruan di antara penyidik KPK.

Baca juga : 2 Komisioner KPK Maju Lagi, Alexander Marwata Positif Daftar, Satunya Lagi Siapa?

Selain dua alasan itu, Neta menilai pimpinan KPK tersebut membiarkan terjadi politisasi KPK. "Sehingga menjelang Pilpres 2019, hanya elit partai pendukung calon presiden nomor urut 01 saja yang diciduk dalam operasi tangkap tangan," tegasnya.

IPW menganggap Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Laode M. Syarif tidak berani menuntaskan berbagai kasus korupsi. Semisal kasus yang diduga melibatkan RJ Lino, ataupun mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Baca juga : Hari Terakhir, Internal KPK Berbondong Daftar Seleksi Capim

"KPK periode ini hanya berani bermain di lingkaran bawah, dengan OTT sebagai pencitraan pemberantasan korupsi," ujar Netta.

Oleh sebab itu, dia berharap panitia seleksi harus mampu melahirkan komisioner dengan tiga target. Pertama, anggota KPK yang mampu memberantas korupsi besar tanpa pencitraan. Kedua, anggota KPK yang malu memberantas korupsi ecek-ecek dengan pencitraan operasi tangkap tangan yang seolah-olah besar. Ketiga, IPW berharap panitia seleksi itu dapat menghasilkan anggota KPK yang mampu membersihkan institusi KPK dari kriminal, atau pelanggar hukum yang kebal hukum dan tidak patuh proses hukum.

Baca juga : Komisioner KPSN Lolos Administrasi Capim KPK

"Di tangan Pansel Capim KPK inilah masa depan KPK berada. Begitu pula dengan nasib pemberantasan korupsi di Indonesia," tandasnya. [OKT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.