Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mayoritas Undangan Hadir Dan Capai Kesepakatan

Hajatan Presidensi G20 Indonesia Luar Biasa!

Jumat, 18 November 2022 07:55 WIB
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: Twitter)
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia telah menuntaskan rentetan penyelenggaraan G20. Puncaknya, pada 15 dan 16 November berjalan mantap.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengklaim, keketuaan Indonesia dalam gelaran G20 tahun ini sungguh luar biasa, bahkan sudah berjalan lebih dari ekspektasi. Prosesnya dinilai su­dah berjalan extra mile. Kenapa?

“Karena di awal presidensi kita mengatakan ingin membawakan suara negara-negara berkembang dan kita ingin mempresentasikan kerjasama-kerjasama konkrit yang dilakukan oleh negara G20 untuk dunia,” jelas Menlu Retno dalam dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9, kemarin.

Ia menilai Indonesia sudah sukses dalam menggelar KTT G20. Kesuksesan KTT G20 dapat diukur melalui dua hal.

Baca juga : Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Di Indonesia Siap Kuatkan Bisnis

Yang pertama adalah kehadiran mayoritas para pemimpin negara anggota. Dalam presidensi Indonesia, kehadiran para leaders dari negara anggota sangat tinggi.

Padahal kondisi masing-ma­sing negara saat itu banyak yang sedang tidak baik-baik saja. “Dalam situasi normal pun tidak semua KTT G20 dihadiri oleh semua negara,” tuturnya.

Tapi saat Indonesia menggelar KTT G20 justru para pimpinan negara hadir ke Indonesia.

Ukuran kedua, tambah Menlu Retno, adalah output dari gelaran KTT G20 tersebut yang berakhir pada deklarasi, yakni nama sebuah dokumen. “Di penghujung ini tentunya apa dong extra milenya, maka kita lakukan negosiasi terpisah un­tuk apa yang dinamakan G20 Action for Strong and Inklusive Recovery” paparnya.

Baca juga : Jika Tak Ada Isu Perpanjangan Jabatan Presiden, Amandemen Kelima Nyaris Terjadi

Terkait isinya dari dokumen ini, tambah Menlu Retno, adalah berupa daftar proyek disebut “concrete deliverables”. Dokumen ini nantinya disajikan untuk dunia. Dalam daftar proyek ini, terang Menlu Retno, ada yang sifatnya new projects, dukungan untuk existing projects hingga extention dari existing project.

Selain itu, ada juga yang ber­bentuk hibah, capacity building, research development hingga in­vestasi. “Dan ini untuk pertama kalinya dalam G20 kami berpikir mengenai concrete deliverables. Jadi bukan saja katakanlah yang biasa dua itu yang menjadi uku­ran, bahkan Indonesia sudah berjalan extra mile,” bebernya.

Sementara pada forum yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengapresiasi tema yang diangkat dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini yakni “Recover Together, Recover Stronger”. Menurutnya, tema itu merupakan jargon sekaligus hara­pan yang dibutuhkan dunia saat ini.

Owen mengungkapkan tema ini telah mewakili keprihatinan seluruh negara pasca pandemi Covid-19 yang menghantam negara-negara di dunia dengan banyak aspek kehidupan terdampak.

Baca juga : Di KTT B20, Indonesia Luar Biasa!

“Dan saya rasa Indonesia menetapkan jargon tersebut lengkap dengan tiga isu prioritas yaitu transisi energi, transformasi digital dan penguatan infrastruktur kesehatan global, sekali lagi ini sangat tepat karena kita baru saja pulih dari pandemi,” kata Owen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.