Dark/Light Mode

Mayoritas Undangan Hadir Dan Capai Kesepakatan

Hajatan Presidensi G20 Indonesia Luar Biasa!

Jumat, 18 November 2022 07:55 WIB
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: Twitter)
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: Twitter)

 Sebelumnya 
Dalam kesempatan tersebut, Owen juga menyinggung manfaat G20 bagi hubungan Indonesia dan Inggris.

Menurutnya kedua negara akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa banyak dari Presidensi G20 ini.

“Saya rasa kedua negara bisa mendapatkan keuntungan yang luar biasa banyak dari forum G20. Dan seperti pernyataan saya sebelumnya, isu prioritas yang diusung oleh Indonesia adalah juga menjadi stimulus un­tuk meningkatkan perekonomian kedua negara, baik bagi Inggris maupun Indonesia,” tukasnya.

Sementara itu, dalam rentetan acara tersebut juga dibahas masalah lingkungan. Terutama soal sampah yang memang tidak bisa mengan­dalkan peran dari Pemerintah saja.

Baca juga : Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Di Indonesia Siap Kuatkan Bisnis

Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen yang kuat dari seluruh elemen masyarakat bahkan di belahan dunia manapun, termasuk oleh para pelestari lingkungan.

Bertepatan dengan momen KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022, para pelestari lingkungan di Bali turut menyuarakan pentingnya memasukkan masalah lingkungan dalam agenda KTT G20.

Dalam Talkshow bertema “Komitmen G20 Mengatasi Perubahan Iklim dan Masalah Lingkungan”, aktivis lingkungan asal Bali sekaligus Penerima Penghargaan CNN Heroes Made Janur Yasa mengatakan, bahwa masalah lingkungan tidak hanya terjadi di Bali, atau Indonesia.

Namun mencakup seluruh dunia. Sebab sebagai manusia setiap hari pasti akan memproduksi sampah tanpa memandang suku, ras, agama, kasta dan negara.

Baca juga : Jika Tak Ada Isu Perpanjangan Jabatan Presiden, Amandemen Kelima Nyaris Terjadi

“Sampah adalah masalah kita sebagai masyarakat di bumi. Mudah-mudahan dalam G20 ini ada hasil kongkrit bahwa masalah lingkungan benar-benar menjadi permasalahan yang serius untuk diagendakan dan dilakukan, bu­kan sekadar wacana,” bebernya.

“Dengan adanya G20 ini juga, saya berharap isu lingkungan menjadi agenda penting, teruta­ma dalam mengubah kebiasaan masyarakat,” imbuh Made Janur.

Seperti diketahui, Made Janur adalah inisiator Program Plastic Exchange, melalui wadah ini ia membangun kepedulian warga Bali pada persoalan sampah khususnya sampah plastik.

Yasa berharap program ini akan diadopsi oleh Pemerintah maupun swasta juga masyara­kat luas sehingga seluruh Bali dan seluruh Indonesia dapat berkolaborasi bersama untuk mengatasi masalah lingkungan.

Baca juga : Di KTT B20, Indonesia Luar Biasa!

“Melalui Term of EduAksi yakni dengan memberikan pengetahuan dan aksi, diharapkan akan ada kebiasaan menge­lola sampah sendiri, karena kebiasaan itu tidak bisa dihafal, tetapi harus dilakukan terus menerus,” tandas Made Janur. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.