Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Gandeng FAO Promosikan Produk Unggas Bebas Residu Antimikroba

Kamis, 24 November 2022 19:56 WIB
Talk Show Konsumsi Telur  Sehat dan Aman dari Penyakit serta Residu Anti Mikroba untuk Masyarakat, di Lampung, Kamis (24/11). (Foto: Istimewa)
Talk Show Konsumsi Telur Sehat dan Aman dari Penyakit serta Residu Anti Mikroba untuk Masyarakat, di Lampung, Kamis (24/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Food Agriculture Organization (FAO) dan Pemerintah Provinsi Lampung mempromosikan produk unggas (telur dan ayam) bebas residu antimikroba untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada puncak peringatan Pekan Kesadaran Antimikroba Sedunia atau World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang dilaksanakan di Kota Metro, Lampung (24/11).

"Ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin penyediaan produk hewan yang aman dan berkualitas, sebagai sumber konsumsi protein hewani bagi masyarakat," ungkap Nasrullah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dalam talkshow membahas konsumsi telur.

Nasrullah mengatakan, resistensi antimikroba saat ini juga menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat karena bakteri resisten dapat menyebar melalui rantai makanan.

Baca juga : Kementan Gandeng PT Berdikari Kembangkan Sapi Wagyu Di Gowa

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan FAO beberapa tahun terakhir berupaya mengajak berbagai pihak untuk peduli dan berperan dalam memerangi laju resistensi antimikroba (AMR), serta mempromosikan produk unggas yang aman dan berkualitas tinggi bagi masyarakat.

Pada kesempatan tersebut Nasrullah juga memberikan apresiasi atas pencapaian Provinsi Lampung dalam pencegahan AMR.

"Kami apresiasi selama ini Provisni Lampung mempunyai komitmen yang kuat, termasuk dari asosiasi, dan peternak unggas di provinsi ini untuk memerangi resistensi antimikroba, melalui berbagai upaya untuk menerapkan praktik-praktik yang baik dalam penyediaan produk hewan," ungkap Nasrullah.

Sebagai informasi, pada tahun 2019, empat belas (14) peternak telur di Lampung telah menerapkan biosekuriti 3 zona di peternakan mereka dan mendapatkan sertifikat higiene dan sanitasi makanan dari pemerintah, atau Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Baca juga : Spektra Fair Siapkan Promo Gadget Hingga Perabot Rumah Tangga

"Kita semua tentunya ingin masyarakat kita sehat semua, apalagi telur adalah sumber protein hewani yang harganya terjangkau dan mudah diolah dan tubuh kita membutuhkan protein yang cukup untuk menjadi sehat," kata Nasrullah.

Oleh karena itu, Nasrullah pun menyarankan agar masyarakat mengkonsumsi telur yang aman dan berkualitas untuk dikonsumsi.

Sebagai bagian dari peringatan WAAW tahun ini, serangkaian acara juga digelar untuk mempertegas dan mendukung komitmen Indonesia dalam memerangi AMR. Mengawali WAAW tahun ini, Kementan bekerjasama dengan FAO mengadakan seminar di Makassar (19/11) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk bertindak dalam pencegahan AMR pada peternakan unggas.

Menurut Nasrullah, peternak adalah pemain kunci dalam mengurangi resistensi antimikroba, sehingga Deklarasi bersama yang ditandatangani oleh peternak unggas, asosiasi, akademisi, dan pemerintah daerah Makassar diharapkan dapat mendukung upaya pencegahan.

Baca juga : Akurindo Pamerkan Produk UMKM Terbaik Di KTT G20

Dia pun mendorong peternak skala kecil untuk meningkatkan kebersihan dan biosekuriti peternakan agar mendapatkan sertifikasi NKV, sehingga dapat menghasilkan produk unggas yang berkualitas.

Selanjutnya, Di Jakarta, deklarasi sektor swasta pun juga dilakukan di Jakarta (22/11) bersama-sama untuk mencegah AMR. Deklarasi tersebut menyoroti beberapa poin komitmen untuk melaksanakan upaya pencegahan AMR oleh industri perunggasan dan obat hewan.

Nasrullah pun mengatakan, ke depan, pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan multipihak untuk mendorong investasi dalam inovasi alternatif antimikroba, akses vaksin yang lebih merata dan pengawasan yang lebih baik, seperti yang digaungkan dalam pertemuan Menteri Kesehatan tentang AMR di forum G20.

"Dengan bekerja sama, Indonesia akan melindungi sistem pangan, mata pencaharian, dan ekonomi dengan lebih baik dari kekuatan destabilisasi yang disebabkan oleh AMR," tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.