Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Melonjak

1.373 Orang Meninggal Belum Terima Suntikan Booster

Jumat, 25 November 2022 07:02 WIB
Menkes, Budi Gunadi Sadikin
Menkes, Budi Gunadi Sadikin

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terjadi lonjakan pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit (RS).

Budi bilang, 75 persen dari 10.639 pasien mengalami gejala sedang, berat, hingga kritis yang dirawat di fasilitas kesehatan, belum juga menerima vaksin booster. 

“Sedang naik kasus di rumah sakit. Itu yang masuk kasus ke rumah sakit dan sedang-berat itu 75 persen belum di-booster,” kata Budi, di Jakarta, kemarin. 

Selain itu, Budi juga mengungkapkan, 84 persen dari pasien Covid-19 atau sebanyak 1.373 orang yang meninggal dunia juga belum menerima suntikan booster. Sebab itu, dia mewanti-wanti agar seluruh masyarakat segera melakukan suntik booster. 

“Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita, terutama yang usia lanjut. Kalau sudah booster, risiko kesakitan dan kematian karena Covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin,” terangnya. 

Baca juga : 190 Orang Meninggal, Tersebar Di 28 Provinsi

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menjelaskan, lebih dari 50 persen pasien Covid-19 di Intensive Care Unit (ICU) berusia lebih dari 60 tahun. Budi juga mencatat, lebih dari 32 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit juga sama sekali belum divaksin. Menurutnya, baru 66 juta dari 204 juta target sasaran yang mendapat booster. 

“Buat masyarakat, tolong diingatkan agar cepat-cepat booster,” ucapnya. 

Selain itu, Budi juga mengimbau agar tenaga kesehatan (nakes) dan warga lanjut usia (lansia) segera melakukan booster kedua. 

“Jangan lupa, boosternya pakai Indovac. Karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri,” ucap dia. 

Lebih lanjut, Budi juga menyoroti capaian vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah yang masih cukup lamban, terutama pada capaian vaksinasi kelompok warga lanjut usia (lansia). Sebanyak tujuh dari 34 provinsi di Indonesia, menurutnya, masih belum dapat mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis pertama. 

Baca juga : Konser Minimalkan, Booster Maksimalkan

Sementara, 24 provinsi belum mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis kedua. Demikian halnya dengan capaian vaksinasi booster. Baru tiga provinsi di Indonesia yang memenuhi target 50 persen capaian vaksin pada lansia. Yaitu Provinsi DKI Jakarta, Bali dan Jawa Barat. Sementara, delapan provinsi berada di kisaran 30-45 persen. Sisanya, masih di bawah 30 persen. 

Dengan demikian, Budi meminta kepada seluruh dinas kesehatan terus menggenjot capaian vaksinasi di wilayahnya masing-masing. Salah satu caranya, mengaktifkan sentra-sentra vaksinasi hingga upaya jemput bola kepada masyarakat. 

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M Syahril mengaku, telah memberikan izin vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi warga berusia di atas 60 tahun di Indonesia atau lansia. 

Ketetapan itu tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia yang diteken oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 22 November 2022. 

Kemenkes mengungkapkan, pemberian dosis booster kedua untuk lansia ini diberikan dengan interval enam bulan setelah vaksinasi dosis booster pertama. 

Baca juga : Sedih, 100 Orang Tewas Termasuk Ibu Dan Anak

“Adapun vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya enam bulan sejak booster pertama diberikan,” ujar Syahril. 

Sementara bagi lansia yang belum booster pertama, segera dapatkan booster pertama. Dia menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya dilengkapi dulu. Pemberian vaksin booster kedua itu untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok rentan dari serangan virus Corona. Pasalnya, virus tersebut kini bermutasi dengan beragam varian, dan cenderung menjadi penyebab tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.