Dark/Light Mode

Marah Listrik Mati, Senyuman Jokowi Hilang di Kantor PLN

Selasa, 6 Agustus 2019 11:23 WIB
Ekspresi Presiden Jokowi saat mendengar penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani soal mati listrik massal yang terjadi pada Minggu (4/8) dan Senin (5/8), di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Ekspresi Presiden Jokowi saat mendengar penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani soal mati listrik massal yang terjadi pada Minggu (4/8) dan Senin (5/8), di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Pengguna moda transportasi MRT misalnya, yang pada saat pemadaman berhenti tiba-tiba. Sementara banyak penumpang yang tengah berada di dalamnya. “Itu sangat berbahaya sekali.”

Dia pun meminta penjelasan dari Sripeni. “Tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak blakan saja, sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang,” tuturnya.

Sripeni pun memulai penjelasan dengan meminta maaf. “Atas nama direksi, kami mohon maaf atas kejadian hari minggu 4 Agustus 2019,” ujarnya.

Baca juga : Mati Listrik, Pohon Tinggi

Setelah itu, dia mulai menjelaskan apa yang terjadi. Namun, penjelasan Sripeni tak sederhana, tak seperti yang diminta Presiden. Panjang lebar, dia menjelaskan soal masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Penjelasan Sri- peni berdurasi 11 menit 34 detik.

“Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian- kejadian sehingga kita tahu se be lumnya? Kok tahu-tahu drop,” tanya Jokowi.

Dia meminta PLN melakukan perbailan secepatnya. “Beberapa wilayah yang belum hidup, agar segera dikejar dengan cara apa pun supaya bisa segera hidup kembali,” perintahnya.

Baca juga : ESDM Revisi Regulasi Kompensasi Pelanggan

Dia juga meminta hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar ini tidak terulang lagi. Menegaskannya, kalimat itu kembali diulang. “Sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih,” tutupnya.

Setelah itu, Jokowi langsung berdiri. Kemudian pergi meninggalkan ruang rapat ditemani Sripeni. Sepanjang menuju ke depan gedung, tidak ada per bincangan atau basa-basi di antara ke duanya. Jokowi langsung meninggalkan kantor PLN.

Selain Jokowi, Budi Karya Sumadi dan Rudiantara juga ikut pulang. Sementara Jonan, kembali masuk ke Gedung Utama PLN, didampingi Sripeni. Tak lama, Sripeni keluar lagi untuk melakukan wawancara dengan wartawan.

Baca juga : Listrik Padam, Pelayanan Di Gudang Bulog Tetap Berjalan Normal

Terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, Jokowi marah karena mendengarkan keluhan publik terkait padamnya aliran listrik di hampir seluruh Pulau Jawa hingga lebih dari 12 jam. “Yang pasti, presiden sangat mendengarkan suara publik. Itu yang pertama,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Menurut dia, pemadaman listrik sangat menghambat aktivitas masyarakat. Selain itu, juga mengganggu roda ekonomi dan merugikan masyarakat yang tengah menjalankan usaha. Eks Panglima TNI itu mengatakan, PLN perlu menyiapkan mitigasi agar hal serupa tak terulang kembali.

"Memitigasi perlunya memang langkah- langkah emergency sangat ditekankan oleh presiden, dan jangan lengah,” imbaunya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.