Dark/Light Mode

Beresin Kebakaran Hutan, Jokowi Main Keras

Rabu, 7 Agustus 2019 08:57 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa).
Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua hari ini, Presiden Jokowi menunjukkan gaya lain dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Setelah marah di kantor PLN karena mati listrik, kemarin Jokowi menunjukkan sikap kerasnya saat membahas kebakaran hutan, di Istana Negara.

Jokowi sampai mengancam akan mencopot Pangdam atau Kapolda. Kasus kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di daerah memang mulai mencemaskan.

Sampai awal Agustus, ada 6 provinsi yang sudah berstatus darurat karhutla. Enam provinsi itu: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi.

Akibatnya, aktivitas dan kesehatan warga mulai terganggu kabut asap. Kota Pekanbaru misalnya, sudah diselimuti asap dan jarak pandang hanya 1,5 kilometer (km). Provinsi Riau tercatat sebagai wilayah dengan titik panas terbanyak, sekitar 1.030 titik.

Baca juga : Perbaiki Listrik Jawa, Jokowi Minta PLN Gerak Cepat

Titik panas terdeteksi muncul di area perkebunan kelapa sawit, karet, dan perkebunan campuran. Melihat fenomena ini, Jokowi ta tinggal diam.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo itu langsung mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian karhutla di Istana Negara, kemarin.

Hadir dalam rapat ini antara lain Menkopolhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Ada juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, sejumlah kepala daerah, kapolda, hingga pangdam.

Baca juga : Jawa Mati Lampu, Jokowi Datangi Kantor PLN

Sebelum memberi arahan, Jokowi lebih dulu mengingatkan kasus karhutla yang terjadi pada 2015 dan tahun- tahun sebelumnya. Karhutla tersebut menimbulkan kerugian yang amat besar.

Di 2015 misalnya, mencapai Rp 221 triliun dengan lahan yang terbakar sekitar 2,6 juta hektare. Di banding 2015, jumlah titik api di 2019 memang menurun.

Namun jika dibanding 2018, kebaradaan titik api di sejumlah daerah justru meningkat. Jokowi lalu menceritakan soal kabut asap yang sudah jadi headline pem- beritaan di Singapura dan Malaysia.

“Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa, ternyata asap (kabut),” kata Jokowi.

Baca juga : Terus Kampanyekan Oposisi, Amien: Malu, Hina...

“Oleh sebab itu, peristiwa itu jangan sampai terjadi lagi,” tambah Jokowi. Ada empat arahan yang disampaikan Jokowi. Pertama, dia meminta jajarannya memprioritaskan pencegahan.Mendeteksi dini kemunculan titik api dan meningkatkan patroli terpadu untuk melihat potensi kebakaran.

Kedua, Jokowi menginstruksikan Badan Restorasi Gambut untuk melakukan penataan pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.