Dark/Light Mode

Terus Kampanyekan Oposisi, Amien: Malu, Hina...

Sabtu, 3 Agustus 2019 07:50 WIB
Amien Rais. (Foto: Jawapos)
Amien Rais. (Foto: Jawapos)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amien Rais terus mengkampanyekan oposisi. Dia tetap ngotot agar PAN berada di luar pemerintahan. Menurut eks Ketua MPR ini sangat malu dan hina jika partai berlambang matahari biru itu, mendukung Jokowi. 

Kali ini, Amien menuangkan sikapnya lewat surat yang ditulis tangan. Surat itu dibacakan Instruktur Perkaderan Senior PAN, Icu Zukafril di hadapan para kader PAN yang hadir dalam focus group discussion (FGD) bertajuk "Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019" yang diselenggarakan oleh Instruktur Nasional PAN di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, kemarin. 

Ada 6 poin yang ditulis dalam surat berjudul "Sikap PAN Ke Depan" tersebut. Pertama, Amien mengingatkan, Sikap oposisi lebih bermartabat, terhormat. Menurut Amien, sikap itu sesuai aspirasi mayoritas anggota dan para pemilih PAN. Poin berikutnya, Amien mengingatkan, PAN bisa jatuh dalam Pileg mendatang jika mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat.

Baca juga : Tekan Polusi, DKI Mau Perluas Ganjil Genap

"Masyarakat luas sangat sinis, dan jangan harap PAN bisa lolos threshold pileg yang akan datang," ujar Amien.

Dalam poin ketiga, dengan sinis, Amien mengkritisi pemerintahan Jokowi. "Alangkah aib dan malu, serta hina dina PAN di hadapan Allah YME. Kita gadaikan aqidah dan politik kita untuk kepentingan sesaat, sedangkan masa depan PAN sungguh tragis dan tidak ada lagi jalan kembali," sambung Amien di poin ke 4.

Di poin ke 5, Amien mewanti-wanti agar PAN tidak ikut kotor berlumuran dosa sejarah. Di akhir suratnya, Amien kembali mengimbau PAN agar mengambil peran dan posisi yang diridhoi Tuhan. 

Baca juga : Amankan Pasokan Listrik, Ini Yang Dilakukan PLN Siantan

"Hidup cuma sekali. Hidup bagaikan sandiwara singkat, cuma puluhan tahun saja. Mari kita ambil peran dan posisi yang diridhoi-Nya. Jangan sebaliknya," tutup Amien. 

Icu mengamini pernyataan Amien dalam surat itu. Menurut dia, arus bawah menginginkan agar PAN menjadi oposisi. "Saya keliling dan diundang memberi pembekalan ada namanya latihan kader amanat madya di beberapa daerah itu, denyut-denyut nadi mereka itu memang oposisi," tuturnya. "Bahkan, mereka sudah tidak mampu menegakkan kepala, kalau tidak oposisi," imbuh Icu.

Icu pun menilai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak layak untuk memimpin PAN kembali. Karena tradisi di PAN selama ini, Ketua Umum hanya menjabat satu periode. Ia mencontohkan Amien Rais, Hatta Rajasa hingga Soetrisno Bachir yang hanya menjabat selama 1 periode alias 5 tahun. 

Baca juga : 4 Pekerja Kapal Tongkang Tewas, Kemenhub Berduka

Pengamat Politik Rocky Gerung yang juga hadir dalam acara itu juga mendorong PAN terus menjadi oposisi. "PAN itu bukan sekadar ujung tombak, tapi pangkal dan ujung dari oposisi. Kan dari awal pembuluh darah PAN itu adalah untuk mengalirkan oposisi," tegas Rocky.

Menurut dia, nama tengah PAN, yakni Amanat kerap digunakan jelang reformasi. Spirit amanat tersebut  merupakan jati diri oposisi PAN terhadap orde baru. "Jadi melekat dalam alam pikiran aktivis PAN bahwa partai ini diucapkan dengan dalil oposisi, Itu dasarnya," tutur Rocky.

Rocky menyebut, ada ketakutan untuk menjadi posisi lantaran dikira pecundang, atau cari gara-gara. Padahal menurutnya, oposisi adalah hal yang normal dalam demokrasi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.