Dark/Light Mode

Waspadai Potensi Ancaman Multidimensi

Perbatasan Wajib Diperkuat

Kamis, 22 Desember 2022 07:55 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang juga Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, selaku Kepala BNPP, menggelar konferensi pers di Kilometer 0, di Sabang, Aceh, Rabu (21/12/2022). (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang juga Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, selaku Kepala BNPP, menggelar konferensi pers di Kilometer 0, di Sabang, Aceh, Rabu (21/12/2022). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menempatkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai skala prioritas. Wilayah perbatasan merupakan wilayah berpotensi tinggi dari berbagai ancaman kedaulatan negara. Tak ada yang boleh mengusik kedaulatan NKRI.

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat meninjau perbatasan di Pulau Rondo, Sabang, Aceh.

Menurutnya, membangun perbatasan meripakan bentuk hadirnya negara untuk melindungi bangsa, memajukan kesejahteraan umum, serta mengetahui se­gala kekurangan dan kebutuhan rakyat Indonesia di pulau terluar.

Baca juga : Belajar Dari Pengalaman Suksesi Utsman Bin Affan (2)

Mahfud yang juga Ketua Pengarah BNPP menegaskan, selalu melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan dan pulau terluar indonesia.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya membangun semua kekurangan yang berada di wilayah perbatasan.

“Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang paling berpotensi tinggi terhadap masuknya ancaman kedaulatan negara,” ujar Mahfud yang didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian dan Sekretaris BNPP Restuardy Daud, kemarin.

Baca juga : PSPP UMJ : Potensi Lokal Dorong Desa Perbatasan Mampu Berdikari

Mahfud bilang, pembangunan perbatasan negara merupakan pri­oritas nasional, lantaran Presiden Jokowi menaruh perhatian besar.

Dia selalu menegaskan bahwa negara harus hadir di perbatasan agar masyarakat Indonesia di perbatasan, pulau-pulau terluar merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan nasional dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebijakan Presiden yang menempatkan pembangunan perbatasan sebagai prioritas nasional tersebut sangatlah tepat sekali, mengingat kawasan perbatasan adalah beranda depan Indonesia yang mewakili wa­jah bangsa dan menjadi representasi kemajuan Indonesia.

Baca juga : Malam Ini, Persib Incar Kemenangan 6 Kali Beruntun

Mahfud mengungkapkan, sebagai beranda depan, wilayah perbatasan memiliki kompleksitas dan eskalasi ancaman terhadap negara yang sangat tinggi, sehing­ga dari sisi pertahanan keamanan, pembangunan perbatasan menjadi hal sangat penting sekali.

Diingatkannya, ancaman saat ini sudah berubah, tidak lagi mi­liter, tidak lagi berorientasi pada serangan militer dari negara lain.

Namun, sudah berubah men­jadi serangan yang bersifat mul­tidimensi. Antara lain terorisme, radikalisme, perompakan, keja­hatan transnasional, dan aktifitas penyelundupan barang, senjata dan narkotika.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.