Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belajar Jauh Di Negara Orang

Jangan Lupa Pulang, Bangun Negeri Kita

Senin, 20 Februari 2023 07:50 WIB
Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji. (Foto: Dok. Pribadi)
Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya…”

Petikan salah satu bait dari lagu kebangsaan Indonesia Rayaciptaan WR Supratman ini mungkin bisa menjadi pengingat,bahwa membangun Tanah Air tak hanya dilakukan secara fisik. Namun, dilakukan juga non-fisik, yakni melalui Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

SDM unggul dan berkualitas, menjadi modal penting mem­bangun suatu negara untuk maju dan sejahtera. Kualitas SDM yang baik, adalah salah produk atau output dari pendidikan yang baik pula.

Sayangnya, dari data World Bank tahun 2020, Human Capital Index atau HCI (Indeks Sumber Daya Manusia) Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 174 negara dengan nilai HCI sebesar 0,54, yang notabene masih tertinggal dari beberapa negara di Asia Tenggara.

Baca juga : Buronan KPK Punya Banyak Teman Polisi

Presiden Joko Widodo dalam pidato nota keuangan pada 16 Agustus 2020 di Gedung DPR/MPR mengakui, banyak tan­tangan yang dihadapi dalam mewujudkan SDM berkualitas di Indonesia.

Dia memastikan, Pemerintah memprioritaskan SDM berkuali­tas, yang dibuktikan dengan ang­garan pendidikan 20 persen dari APBN yang naik menjadi Rp 608,3 triliun untuk tahun 2023, dari sebelumnya Rp 541,7 triliun di tahun 2022.

Lantas, bagaimana peran negara untuk menciptakan SDM unggul? Mengutip Peraturan Presiden (Perpres) 68/2022, menjadi momentum dalam upaya membangun SDM Indonesia yang berkualitas, terutama me­lalui Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Menyoal ini, pengamat pendidikan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji berpandangan, Pemerintah memang memberikan banyak program beasiswa pen­didikan untuk berbagai macam kategori.

Baca juga : Ganjaran Buruh Berjuang Jembatani Kepentingan Buruh Dan Pengusaha

Namun, masih memiliki banyak keterbatasan. Salah satunya pem­baruan data calon siswa penerima dan kategorinya. Hingga muncul fakta adanya perguruan tinggi yang menghindari atau menolak penerima beasiswa.

Selain itu, jangkauannya, hanya membolehkan mengambil pendidikan di Indonesia saja, baik di perguruan tinggi negeri atau pun swasta.

Jika ingin memperoleh beasiswa sampai ke luar negeri, sebenarnya Pemerintah juga sudahpunya programnya. Salah satunya lewat LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

“Tetapi nyatanya di lapangan, LPDP banyak yang tidak tepat sasaran,” keluh Indra, saat di­hubungi Rakyat Merdeka.

Baca juga : Di Tengah Tantangan Ekonomi 2023, BSI Punya Peluang Pasar Syariah

Indra mengatakan, dalam membangun generasi unggul untuk kemajuan Indonesia, dibutuhkan komitmen yang sangat besar. Tak hanya dari sisi kebutuhan anggaran yang tak sedikit, juga waktu yang lama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.