Dark/Light Mode

Aman, Operasional Penerbangan Pasca Gempa Manokwari

Jumat, 28 Desember 2018 15:11 WIB
Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti. (Foto: Dok. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub)
Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti. (Foto: Dok. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca gempa di Manokwari Selatan, Papua Barat bermagnitudo 6,1 Skala Richter, Jumat (28/12) pukul 10:03:33 WIB pagi tadi, operasional penerbangan di Manokwari dan sekitarnya dipastikan berada kondisi aman dan normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas bandara di Bandara Rendani Manokwari, tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak gempa tersebut. “Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX Rendani, Djunikar Lolok Pakondo bahwa Bandara di Manokwari dan sekitarnya, tidak terdampak gempa bumi yang mengguncang Manokwari Selatan pagi tadi. Saat ini, kegiatan operasional penerbangan di seluruh bandara, yang berada di bawah koordinasi Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX tersebut berjalan normal," ungkap Polana.

Baca juga : Gempa 6,1 SR Guncang Manokwari Selatan

Dari laporan Direktorat Bandar Udara, bandara-bandara yang berada di daerah sekitar gempa juga beroperasi dengan normal. Dilaporkan fasilitas sisi darat dan udara di DEO Sorong, Douw Aturure Nabire , Frans Kaisepo Biak, Bintuni, Kebar, Marinda, Mardey, Babo, Ayawasi, Kambuaya dan Teminabuan aman pasca gempa.

Meskipun gempa kali ini tidak berdampak terhadap operasional bandara di Manokwari dan sekitarnya, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan seperti AirNav, pengelola bandara, ataupun maskapai untuk tetap waspada. Baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa, terutama terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.

Baca juga : Makna Perusakan Baliho Partai Demokrat

"Harus tetap waspada dan saling berkoordinasi antar stakeholder penerbangan dan yang terkait seperti Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Basarnas, TNI Polri dan lainnya. Periksa dengan seksama semua sarana dan prasarana penerbangan. Pastikan penerbangan dapat terselenggara dengan selamat, aman dan nyaman," ujar Polana.

"Pelayanan kepada penumpang juga harus diperhatikan. Bila ada hal yang meragukan, jangan pernah merilis penerbangan pesawat," pungkas wanita pertama yang menjabat Dirjen Perhubungan Udara ini. (HES)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.