Dark/Light Mode

Nggak Akan Kasih Sanksi

Ibas Persilakan Kader Demokrat Dukung Jokowi

Selasa, 13 November 2018 10:24 WIB
Ketua Fraksi Demokrat; Edhi Baskoro Yudhoyono (Foto: FB @Edhie Baskoro Yudhoyono )
Ketua Fraksi Demokrat; Edhi Baskoro Yudhoyono (Foto: FB @Edhie Baskoro Yudhoyono )

RM.id  Rakyat Merdeka - Demokrat hanya bisa mengimbau kadernya agar memenangkan capres-cawapres Prabowo-Sandi. Demokrat mempersilakan kadernya yang akan mendukung pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin. Dijamin, tak akan ada sanksi apa pun. Adalah Edhie Baskoro Yudhoyono yang membolehkan kader Demokrat mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan, Demokrat adalah partai yang demokratis, menerima dan menghormati segala perbedaan.

 "Kami sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo. tetapi ada juga yang sesuai dengan cultural wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi," kata  Ibas di Jakarta, kemarin.  Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini tak menampik, saat ini ada kader Demokrat yang dukung Jokowi. Bahkan dukungan juga diberikan oleh sejumlah kepala daerah dari Demokrat. Namun Ibas berkelit, perbedaan dukungan antara kader dengan partai, bukan haaya terjadi di Demokrat. Partai lainnya, kata dia, juga mengalami hal yang sama.
 

Baca juga : PKS Percaya Diri Raih Suara Dengan Kerja Keras

"Apakah partai PDIP dan Gerindra seratus persen kadernya atau simpatisannya juga akan mendukung hal yang sama? Belum tentu. Kembali ke masing-masing pribadi kan, datang ke bilik," tegas Ketua Komisi Pemilu Partai Demokrat ini.  Akan ada sanksi? Ibas menegaskan, Demokrat tidak akan jatuhkan hukuman buat kader yang melanggar. Sebab perintah untuk kampanyekan Prabowo-Sandi hanya bersifat himbauan.

 "Sekarang kita tidak bisa memberikan punishment (hukuman). Kita hanya bisa menyerukan, tapi kalau memberikan punishment tidak bisa," jelas dia. Pernyataan Ibas itu tentu saja ditanggapi gembira kubu Jokowi. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily yakin, paska pernyataan Ibas bakal banyak kader Demokrat putar haluan. Selama ini yang masih diam-diam, akan terang-terangan dukung Jokowi.  "Bagi kami semakin memperkuat keleluasaan kader Demokrat yang selama ini secara terbuka menyatakan dukungan ke Jokowi," ujar Ace, di Posko Cemara, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Jokowi Gelisah

Ace kemudian mencontohkan beberapa kader Demokrat yang sudah terbuka mendukung Jokowi-Ma'ruf. Mereka di antaranya Gubernur Papua Lukas Enembe, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, dan Deddy Mizwar.  Ia yakin, keleluasaan yang diberikan Partai Demokrat akan membuat dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf bertambah. "Buat kami hal itu bisa membuat kami bisa semakin percaya diri bahwa dari sekian banyak Demokrat, Insya Allah akan banyak pilih capres dari kami," kata Ace.
         

Ia mengklaim punya data soal kecenderungan dukungan pemilih yang memilih Demokrat untuk memilih Jokowi-Ma'ruf. Padahal, Demokrat merupakan salah satu partai pengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.  "Kami meyakini bahwa sikap Partai Demokrat yang membebaskan para kadernya menentukan pilihan Pilpres disebabkan karena berbagai faktor, terutama karena memang secara akar rumput kecenderungan pilihan pilpresnya memang ke Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf," kata Ace.
       

Baca juga : Prabowo Banyak Pikiran?

 Namun, Wakil Ketua Wakil Umum Partai Gerindra Fadli Zon yakin kader Demokrat tetap mendukung Prabowo-Sandi.  Fadli menyatakan keyakinannya meski Demokrat membebaskan kadernya untuk menentukan pilihan pasangan capres-cawapres.   "Suara arus mainstream tetap mendukung Pak Prabowo-Sandi. Tetapi kami juga bisa memahami ada satu-dua case di bawah yang terkait dengan pimpinan daerah. Saya kira itu urusan internal," ujar Fadli, di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.  Fadli yakin Partai Demokrat masih berkomitmen untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga. Pernyataan Ibas, dinilainya tidak akan mengganggu kekompakan koalisi. Menurut Fadli, pernyataan Ibas menunjukkan dinamika yang wajar jika ada kader yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Saya kira maksudnya tetap mendukung, tapi mungkin kita enggak tahu ada satu dua orang atau orang tertentu (yang tidak mendukung), saya kira wajar saja," kata dia.       

Sebelumnya, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bicara sikap partainya di pilpres. Kata dia, Demokrat saat ini lebih fokus pada upaya memenangkan caleg, ketimbang capres.  Alasannya, bila Demokrat fokus pada pilpres, maka yang untung cuma Gerindra. Mengingat Prabowo-Sandi merupakan representasi dari Gerindra. "Kami sulit dapat limpahan suara dari Prabowo-Sandiaga Uno," kata AHY.  [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.