Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Merdeka Belajar Episode Ke-23

3 Pilar Utama Mengawal Kesuksesan Program Buku Bacaan Bermutu di Indonesia

Senin, 27 Februari 2023 18:28 WIB
Foto: Humas Kemendikbudristek.
Foto: Humas Kemendikbudristek.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen meningkatkan kemampuan literasi generasi muda Indonesia.

Hal ini dikukuhkan dengan peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23: "Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia".

Tiga pilar utama menjadi acuan untuk mengawal kesuksesan program agar dapat berjalan dengan baik hingga ke pelosok Tanah Air.

"Yaitu, pemilihan dan perjenjangan, cetak dan distribusi, serta pelatihan dan pendampingan," ucap Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam paparannya saat peluncuran di Jakarta, Senin (27/2).

Pilar pertama yaitu pemilihan dan perjenjangan. Kemendikbudristek memilih buku berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak.

Kemudian, terpilihlah 560 judul buku dari pelatihan penulis/ilustrator lokal, terjemahan bahasa daerah ke bahasa Indonesia dan bahasa asing ke bahasa Indonesia, serta modul literasi numerasi siswa kelas 1-6 SD.

Baca juga : Ganjar Bikin Jateng Jadi Provinsi Dengan Pengawasan Pangan Segar Terbaik Di Indonesia

"Buku-buku itu telah dipilih, dijenjangkan, dan diverifikasi serta dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital Kemendikbudristek," tuturnya.

Nadiem mengungkapkan, pada kondisi sebelumnya, buku bacaan belum sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak. Selain itu, buku bacaan bermutu kurang banyak tersedia di perpustakaan dan pojok baca sekolah.

"Kini, telah tersedia buku bacaan bermutu di perpustakaan dan pojok baca sekolah yang membantu (siswa) memilih buku bacaan yang sesuai minat dan kemampuan baca anak," terang eks bos GoJek ini.

Pilar kedua yakni cetak dan distribusi. Kemendikbudristek menyediakan dan mendistribusikan sebanyak 560 judul buku bacaan bermutu dengan total 15.356.486 eksemplar ke daerah 3T.

Rinciannya, terdiri atas 5.963 PAUD dan 14.595 SD, serta daerah lainnya yang memiliki nilai kompetensi literasi/numerasi tergolong rendah.

"Melalui proses lelang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kemendikbudristek berkolaborasi dengan dinas pendidikan, pegiat literasi, TNI, dan masyarakat setempat untuk memaksimalkan pendistribusian buku ke 470 kabupaten/kota yang paling membutuhkan," jelas Nadiem.

Baca juga : Kirgizstan Belajar Penanganan Ekstrimis Dan Terorisme Dari Indonesia

Berikutnya, pilar ketiga adalah pelatihan dan pendampingan. Menurut Nadiem, kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan terletak pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkan buku bacaan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa.

Saat ini kata Nadiem, upaya pelatihan dalam pengelolaan buku bacaan telah disampaikan kepada kepala sekolah, guru, dan pustakawan agar mereka dapat memajang, merawat, serta merotasi/menyimpan buku secara baik.

Selain itu, mereka juga dilatih untuk dapat mempraktikkan langkah-langkah pemanfaatan buku bacaan. Yakni, membaca nyaring, membaca bersama, meminjamkan buku, menggunakan buku untuk kegiatan ekstrakurikuler, serta menggunakan buku untuk melatih guru/sekolah lain.

"Pelatihan dilakukan secara berjenjang mulai dari pelatihan tingkat nasional, regional, dan kabupaten di 2022 dan tingkat sekolah di 2023. Materi-materi pelatihan dapat diakses secara mandiri oleh kepala sekolah dan guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM)," sambungnya.

Upaya peningkatan mutu bacaan semakin serius dilakukan oleh Kemendikbudristek sejak tahun 2022 dengan melibatkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

Kemudian, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUDDikdasmen), serta Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).

Baca juga : Srikandi Ganjar Sumsel Ajak Perempuan Majukan Pendidikan Indonesia

Sejak saat itu, tercatat 15 juta lebih eksemplar buku telah didistribusikan untuk 20 ribu lebih PAUD dan SD yang paling membutuhkan di berbagai wilayah.

Pada kesempatan ini, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah yang menyediakan bantuan buku dan modul literasi.

"Saya mengimbau kepada guru dan murid di sekolah penerima buku untuk memanfaatkan buku-buku tersebut dengan baik untuk mewujudkan generasi cerdas berkarakter," imbau politisi Partai NasDem ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.