Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diungkap BNPT, Ada Parpol Yang Terafiliasi Kelompok Terorisme

Senin, 13 Maret 2023 22:56 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Boy Rafli Amar mengatakan paham radikal sudah mulai menyusup menjelang Pemilu 2024.

Menurutnya, ada partai politik (parpol) yang terafiliasi dengan jaringan terorisme. Untunglah, parpol tersebut tidak lolos tahapan verifikasi, tidak menjadi peserta Pemilu 2024. 

Hal itu dipaparkan Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat ditemui dalam dialog kebangsaan BNPT, KPU, dan Bawaslu bersama partai politik di Hotel The St. Regis Jakarta, Senin (13/3).

Baca juga : Badai di Kemenkeu Tambah Membesar

"Terafiliasi ya. (Parpolnya) Tidak lolos verifikasi, karena ya memang kita sudah dapat masukan-masukan dari awal dan Insya Allah yang lolos ini adalah sifatnya clear. Jadi yang beberapa tidak lolos, itu yang hari ini kami katakan, ada indikasi," ujar Boy usai menghadiri dialog kebangsaan BNPT, KPU, dan Bawaslu bersama partai politik, Jakarta, Senin (13/3).

Ia tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai identitas parpol tersebut. Yang pasti, hal itu menjadi perhatian agar kelompok intoleran tidak membuat partai baru di kemudian hari. "

Kita harus jaga ke depan, jangan sampai nanti membentuk partai baru, tetapi ternyata pengurusnya itu latar belakangnya adalah kelompok intoleran, radikal, terorisme. Background pengurus ya," jelas Boy.

Baca juga : Ribuan Orang Mati Masih Terdaftar Sebagai Pemilih

"Belum lagi platform-nya, jadi platform azas partai tentu tidak boleh lepas dari ideologi negara Pancasila. Itu aja yang harus kita jaga," sambung eks Kadiv Humas Polri ini.

Sebelumnya, dalam acara diskusi, Boy membenarkan adanya indikasi teroris yang akan menyusup dalam pemilu 2024.

Ia menjelaskan, ada perubahan strategi yang dilakukan kelompok intoleran untuk menjadi bagian dalam pesta demokrasi.

Baca juga : Perkuat Penanganan Terorisme Di ASEAN

Perubahan strategi tersebut, kata dia, istilahnya from bullet to ballot atau dari peluru ke kotak suara.

"Tidak mungkin saya bilang tidak ada. Tapi yang benar itu ada. Ada itu sudah ada perubahan strategi dari peluru ke kotak suara. Perubahan strategi ini adalah satu siasat jaringan-jaringan yang terafiliasi termasuk kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dari pesta demokrasi, masuk dalam sistem demokrasi kita," jelas dia.

Boy mengklaim, pihaknya dilibatkan dalam proses verifikasi parpol. BNPT diminta mengklarifikasi partai-partai baru tertentu calon pengurusnya terindikasi terafiliasi dengan kelompok-kelompok jaringan teroris. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.