Dark/Light Mode

Kemenkop Buka Hotline Bagi Pedagang Yang Terdampak Larangan Impor Baju Bekas

Rabu, 22 Maret 2023 07:21 WIB
Menkop UKM Teten Masduki. (Foto: Ist)
Menkop UKM Teten Masduki. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM membuka layanan hotline bagi pelaku usaha yang terdampak pelarangan impor pakaian bekas ilegal.

Pelaku usaha yang terdampak bisa menghubungi Saluran Pengaduan di nomor 0811-1451-587 (khusus pesan teks WhatsApp). Dan nomor telepon 1500-587 (Operasional jam keria hari Senin-Jum'at pukul 08.00-16.00 WIB) atau dengan melaporkan lewat saluran link : https://linktr.ee/kanalkemenkopukm.

Layanan hotline tersebut, merupakan kerja sama Kemenkop UKM dengan Smesco Indonesia, dan beberapa mitra produsen pakaian jadi lainnya, serta perbankan. Melalui hotline, Kemenkop UKM dan Smesco akan memfasilitasi seluruh keluhan yang masuk dan menindaklanjuti dengan pihak terkait.

“Saya minta tolong sampaikan kepada masyarakat, dan kita berkontribusi berfikir secara holistik. Bahwa kalau kita membunuh sektor produksinya bukan pedagangnya,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di sela-sela peresmian Teras Smesco, sekaligus Konferensi Pers terkait Larangan Pakaian Bekas Impor Ilegal dan Alternatif Usaha Bagi Pelakunya, di Gedung Smesco, Selasa (21/3).

Baca juga : Partai Garuda: Legal Maupun Ilegal, Aturan Melarang Impor Pakaian Bekas!

Teten juga mengajak seluruh pihak untuk memberikan pemahaman kepada publik, bahwa dengan melarang pakaian bekas impor ilegal adalah cara terbaik membela UMKM dari tindakan penyelundupan pakaian bekas. “Jadi kita jangan memakai tameng pedagang kecil untuk menutupi penyelundupan,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya terus mencari solusi bagi para pedagang yang selama ini menjual pakaian bekas impor ilegal. Karena hal ini sebenarnya tegas Teten sangatlah berbahaya, dan dinilai sebagai bentuk tindakan pidana pasal penadahan.

“Hotline untuk pedagang pakaian bekas ini diperuntukkan bagi pedagang yang hilang pekerjaan bisa lapor melalui layanan tersebut.

KemenKopUKM sediakan ahli usahanya. Kita tahu bahwa pedagang UMKM terutama mikro itu memiliki daya tahan yang luar biasa. Ketika ada kekosongan dari pakaian bekas impor ini, produk UMKM pakaian lokal bisa mengisi itu, yakni dengan mekanisme pasar,” tegas MenKopUKM.

Baca juga : Jokowi Kesal Indonesia Masih Impor Baju Bekas

Sementara terkait kemungkinan adanya penutupan salah satu lokasi pasar yang menjadi gudang penjualan pakaian bekas impor ilegal, Teten menyerahkannya kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kepolisian, serta Bea Cukai dalam hal penindakan.

“Kami di sini untuk melindungi UMKM pakaian lokal yang terkena dampak besar gara-gara pakaian bekas impor ilegal. Karena di dalamnya ada desainer, tukang jahit, tukang potong, kemasan, pembuat restleting, rantai distribusi yang telah hilang pekerjaannya,” tegas Teten.

Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman menjelaskan, ada beberapa langkah yang disiapkan pihaknya untuk membantu UMKM. Pertama, membantu dari sisi penjualnya dengan memfasilitasi penjualan produk baru sekaligus mendorong produk UMKM agar bisa lebih luas lagi pemasarannya. Yang kedua, membantu dari sisi pembiayaan perbankan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

“Dari penjualnya ini, banyak produk yang bisa menjadi pengganti para pedagang yang selama ini berjualan pakaian bekas impor ilegal. Bersama Smesco termasuk membantu desain produk yang bisa ditiru oleh UMKM produsen kita, serta memberikan pelatihan UMKM produsen,” jelas Hanung.

Baca juga : Kajol Dukung Ganjar Berikan Pelatihan Dan Pendampingan Wirausaha

Ia menyebut, sepanjang tahun 2022, pembiayaan ke sektor garmen/tekstil untuk produsen saja telah mencapai 330.000 debitur dengan nilai penyaluran sebanyak Rp 13,3 triliun. Untuk itu, KemenKopUKM juga menggandeng perbankan, yang dalam hal ini sudah menyatakan komitmennya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Tak hanya itu, Smesco juga telah menggandeng produsen pakaian lokal yaitu, Menhefari pemilik usaha Dimensi (Digital Marketing Enthusiast Indonesia) dan Febrary Surya Putra CEO muslimgaleri.co.id. Di mana keduanya telah berpengalaman melakukan usaha dengan skema yang sama dengan produsen pakaian bekas impor ilegal, yaitu metode reseller dan drop shipper.

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menyampaikan, para pedagang yang terkena dampak pelarangan pakaian bekas impor ilegal ini diimbau untuk segera melapor melalui nomor hotline tersebut. Setelah melapor, mereka akan di-matchingkan dengan produk lokal yang bisa dijual. 

“Selanjutnya kita cari target marketnya, jenis produknya yang dijual seperti apa, sehingga dimatchingkan dengan solusi yang dihadirkan. Smesco memiliki banyak database terkait dengan produk-produk UMKM yang sudah dikurasi, sehingga menjadi alternatif untuk produk substitusi. Para produsen pakaian lokal dengan sistem reseller dan drop shipper sudah siap menampung dan membimbing teman-teman yang selama ini berdagang pakaian bekas impor ilegal,” jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.