Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kunjungi Zona Merah Pandeglang
Menteri Rini Turun Ke Dapur Korban Tsunami
Sabtu, 29 Desember 2018 17:02 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ini menteri yang energinya seolah tak pernah habis. Nggak ada capeknya. Akhir pekan, Sabtu (29/12), di saat banyak orang mulai liburan jelang tahun baru, Menteri BUMN Rini Soemarno berada di ujung desa Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di salah satu lokasi yang terkena dampak cukup parah akibat diterjang Tsunami Selat Sunda. Area ini termasuk zona merah, atau bukan wilayah untuk pemukiman karena rawan hantaman gelombang besar.
Bersama sejumlah direksi BUMN, Menteri Rini berangkat dari Jakarta pukul 05.00 pagi, keluar tol Serang Timur sekitar pukul 06.30, lanjut menyusuri Labuan, Citeureup, Cibaliung sampai ke bagian ujung desa, di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang sekitar pukul 10.00 WIB. Sejam menjelang lokasi, dihadang jalanan yang berbatu, bergelombang. Perut terasa dikocok-kocok. Kata Bupati Pandeglang Irna Narulita, sebagian jalur rusak yang dilalui itu adalah jalan provinsi. Sebagian lagi, jalan Kabupaten yang masih dalam proyek pengerjaan.
Ikut bersama Rini, ada Imam Apriyanto (Sesmen BUMN), Gatot Trihargo (Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan BUMN), Fajar Harry Sampurno (Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media) serta Wianda Pusponegoro (Staf Khusus III). Jajaran direksi BUMN yang ikut yaitu Haryanto WS dan Amir Rosidin (Direktur PLN), Silmy Karim (Dirut Krakatau Steel), Catur Budi Harto (Direktur BNI), Dasuki Amir (Direktur BTN), Mas’ud Amir (Direktur Pertamina), Bintang Perbowo (Dirut Hutama Karya), Wahyu Utama (Direktur Waskita Karya) dan Siti Choiriana (Direktur PT Telkom).
Baca juga : Kemenkes Segera Dirikan Tenda Reproduksi Bagi Korban Tsunami
Tiba di lokasi, Menteri Rini langsung ke posko-posko yang dibangun oleh BUMN, dan membagikan bantuan. Ada Yayasan Baitul Mal kerjasama PLN, membuka dapur umum. Rini memakai celemek dan langsung turun ikut mengaduk mie goreng yang masih di wajan. “Wah, ini enak. Garamnya udah pas,” kata Rini. Di lokasi, Camat dan kades-kades berkumpul. Mereka menjelaskan tentang situasi terkini warganya kepada Menteri Rini dan rombongan.
Menurut warga, baru hari ini jalur komunikasi terbuka lagi, sehingga mereka bisa menghubungi keluarga dan tetangga. Empat hari sebelumnya, kehilangan kontak. Sebagian besar masyarakat dari 7 desa yang terdampak tsunami, masih berada di pengungsian. “Kondisi rumah banyak yang rusak berat. Sekarang, kami mengungsi ke bukit-bukit dan tempat lebih tinggi,” kata Camat Sumur.
Camat meminta pemerintah memperhatikan nasib pengungsi untuk beberapa waktu ke depan. “Rumah yang rusak mungkin bisa kami perbaiki pelan-pelan. Tapi sambil menunggu, kami mohon pemerintah siapkan tenda dan alas tidurnya untuk kami,” katanya. Menjawab ini, Menteri Rini mengatakan, sesuai arahan Presiden, BUMN diminta melakukan aksi tanggap darurat di lokasi-lokasi bencana. Listrik, harus secepatnya tersambung. Saat ini, 80 dari 230 gardu listrik yang rusak sudah diperbaiki. Tentang lokasi pengungsian, akan mendapat perhatian.
Baca juga : Kasus Pungli Pengurusan Jenazah Korban Tsunami, Polisi Gerak Cepat
Tentang tenda untuk tempat tinggal sementara pengungsi, Menteri Rini mengatakan, BUMN akan ramai-ramai membantu masyarakat dan bersinergi untuk membangun hunian sementara atau huntara. Ini lebih baik dari tenda. “Tenda, kalau hujan bagaimana?” Kata Rini. Huntara dibangun cepat, sekitar satu pekan, lalu nanti diberikan listrik dan air bersih. Sehingga lebih nyaman daripada tinggal di tenda. “Yang terpenting, pemerintah daerah melakukan pendataan yang detail dan akurat agar jumlah huntara yang dibangun bisa sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya.
Tidak hanya di posko, Rini juga jalan kaki menyusuri perumahan penduduk di bibir pantai yang habis dimakan tsunami. Rumah-rumah hancur, tinggal puing-puing saja. Ada beberapa bangunan termasuk sebuah masjid yang masih kokoh. Tampak sedang dibersihkan bergotong-royong, warga dibantu aparat TNI. Beberapa excavator mengangkut dan menbersihkan tanah, lumpur, dan bongkahan kayu serta barang-barang yang disapu tsunami. Ada 1-2 warga datang ke rumahnya dan tampak bersih-bersih. Bupati Irna yang ikut mendampingi Menteri Rini sibuk menyapa warga. “Ini Ibu Menteri, bawa bantuan banyak untuk di sini,” teriaknya.
Saat ini, di Kecamatan Sumur ada 21 ribu jiwa yang mengungsi. Sebanyak 76 warganya meninggal dunia dan masih banyak yang hilang. Di hadapan para kepala desa, camat, bupati, dan masyarakat Sumur, Rini mengharapkan Kecamatan Sumur dan area terdampak bencana lainnya di Pandeglang dan Serang segera pulih. “Mari kita bangun kembali, agar Pandeglang dan area yg tidak di zona merah bisa kembali ramai. Wisatawan ke pantai bisa datang lagi,” harapnya.
Baca juga : Menteri Rini Berikan Penghormatan Terakhir Untuk Pegawai PLN Korban Tsunami Selat Sunda
Pulang ke Jakarta, rombongan memilih jalur Labuan, melewati pantai Carita. Terlihat banyak sekali pohon kelapa tumbang, dan deretan hotel berantakan. Banyak yang hancur. Ada yang tinggal puingnya saja. Tapi, hotel yang bangunannya masih berdiri kokoh juga ada. Kawasan ini sepi. Hampir seperti kota mati. Tak ada pedagang jualan, tak ada gubuk-gubukan atau pendopo tempat berjemur matahari di pantai. Padahal, mestinya, ini adalah pekan yang sibuk dan ramai, karena Carita termasuk area favorit untuk menghabiskan malam tahun baru. Semoga kondisi ini segera pulih kembali. Ratna Susilowati | Kiki Iswara
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya