Dark/Light Mode

Manajemen Pola Taman Amankan Pasokan Cabe

Senin, 26 Agustus 2019 16:23 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menciptakan terobosan dan gagasan dalam mengawal swasembada pangan nasional. Salah satu komoditas yang mendapat perhatian khusus adalah cabe. Sistem pengaturan tanam yang dikenal dengan Manajemen Pola Tanam (MPT) telah digagas dan disosialisasikan. Strategi tersebut dinilai bisa menjadi solusi konkrit untuk menstabilkan pasokan dan harga cabe nasional sepanjang tahun. 

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengingatkan pentingnya manajemen pola tanam cabe. “Fenomena umum yang kita lihat, saat harga cabai mahal, biasanya petani akan berbondong bondong ikut tanam cabe Namun saat harga lagi rendah, biasanya enggan untuk tanam lagi. Akhirnya berdampak terganggunya perencanaan produksi yang berujung pada ketidakstabilan pasokan. Mindset petani dan stakeholder terkait perlu diselaraskan," ujar Prihasto.

Baca juga : Lagi, Gowes Nusantara Kemenpora Semarakkan Kota Ambon

"Model budidaya latah, ikut ikutan tanpa perencanaan produksi ini rentan terhadap fluktuasi harga. Mestinya, kebutuhan riil cabe di setiap daerah harus dihitung, berapa harus tanam, kapan harus panen. Itu yang disebut manajemen pola tanam. Kalau mau cabe nasional aman sepanjang tahun kuncinya ya harus begitu. Kelihatannya konsep MPT ini sederhana, tapi pelaksanaannya menjadi sangat kompleks. Kepatuhan terhadap manajemen pola tanam menjadi kata kunci keberhasilannya,” tegas Prihasto.

Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman, menyebutkan bahwa manajemen pola tanam adalah kebijakan pemerintah yang harus digarap secara bersama. Manajemen pola tanam tidak bisa dikerjakan secara sepotong-sepotong dan sepihak. Semua harus terlibat. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Petani. Dukungan dan komitmen antara stakeholder tadi menjadi kunci sukses di lapangan. 

Baca juga : Menpora Harap Pemuda Tani Bangun Masa Depan Pertanian Indonesia

"Memang berat merubah kebiasaan tanam petani, tapi kalau hal ini tidak dijalankan sepenuhnya justru akan berimbas pada kesejahteraan petani juga. Harga jual bagus pun belum tentu petani yang menikmati. Seperti saat ini harga sedang bagus, tapi di sisi lain petani masih banyak menanggung hutang akibat rendahnya harga jual musim kemarin. Mau tidak mau hukum ekonomi pasti berlaku. Harga naik kalau barang terbatas, begitu juga sebaliknya. Hal inilah yang terus kami usahakan untuk diurai masalahnya. Salah satunya ya melalui kebijakan manajemen pola tanam ini," papar Sukarman.  [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.