Dark/Light Mode

BNPP Kawal Dana Rp 8,6 Triliun Bangun Kawasan Perbatasan

Kamis, 13 April 2023 20:08 WIB
Ilustrasi kawasan perbatasan
Ilustrasi kawasan perbatasan

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang dikepalai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkomitmen mengawal distribusi dana Rp 8,6 triliun oleh Pemerintah Pusat untuk membangun kawasan perbatasan pada tahun 2023. 

Kebijakan ini merupakan tanggung jawab besar dari Presiden Jokowi yang ingin membangun dari daerah pinggiran.

"Alokasi anggaran sebesar Rp 8,6 Triliun di tahun 2023 secara nasional untuk pembangunan wilayah perbatasan yang dikelola bersama oleh pemerintah daerah, kementerian/lembaga (K/L), dengan dikoordinir oleh BNPP," ungkap Sekretaris BNPP, Zudan Arif Fakrulloh dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalbar Tahun 2024 yang dilaksanakan di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Kota Pontianak, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (13/4). 

Zudan menjelaskan, anggaran Rp 8,6 triliun di 2023 akan didistribusikan oleh 31 K/L, termasuk K/L anggota BNPP melalui ribuan kegiatan. 

Baca juga : KPK Sita Uang Rp 2,8 Miliar Dalam OTT Pejabat DJKA

Fokus pembangunan kawasan perbatasan tersebar di 222 kecamatan lokasi prioritas (Lokpri) pada 54 kabupaten dan kota yang berada di 15 provinsi di Indonesia. 

Sebelumnya, Zudan turut membacakan atensi dari Mendagri Tito dalam kata sambutan pembukaan Musrenbang RPKD Kalbar 2024. 

Menurutnya, bahwa Kalbar merupakan provinsi yang memiliki kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. 

Terdapat 14 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) yang tersebar di 5 Kabutapen Perbatasan yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang; Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.

Baca juga : BTN Siapkan Uang Tunai Rp 25,80 T Untuk Kebutuhan Lebaran

Pengelolaan batas wilayah negara pada dasarnya dilakukan untuk mewujudkan kawasan perbatasan sebagai wilayah yang aman dan tertib dari aspek kedaulatan negara serta keamanan kawasan, yang salah satunya difokuskan pada penyelesaian Outstanding Boundary Problems (OBP) antara Indonesia dengan Malaysia. 

Di Provinsi Kalimantan Barat, terdapat 4 OBP yaitu Segmen OBP Sungai Buan/Gunung Jagoi di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Segmen OBP Gunung Raya di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang; Segmen OBP Batu Aum di Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Segmen OBP Titik D400 di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang.

"Pengelolaan batas Indonesia-Malaysia oleh kedua negara dilakukan antara lain melalui JIM yang dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri," jelas Zudan.

Untuk mewujudkan peningkatan pelayanan lintas batas negara, lanjut Zudan, serta kerja sama lintas negara di perbatasan sebagai media untuk menjaga keharmonisan hubungan antar negara, serta untuk menjadikan Kawasan Perbatasan sebagai beranda penghubung anta rnegara melalui pelayanan pintu gerbang yang optimal.

Baca juga : Pustakawan Diminta Lebih Giat Kembangkan Perpustakaan

Berdasarkan Inpres 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan, telah dibangun 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu yang mana 3 PLBN di antaranya terdapat Provinsi Kalimantan Barat yaitu PLBN Aruk, PLBN Entikong, dan PLBN Badau.

"Dalam waktu dekat, akan segera diselesaikan pembangunan PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang yang merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Perbatasan," tambah Zudan lagi. 

Peran Pemerintah Pusat sangat penting untuk wujudkan kawasan perbatasan sebagai beranda depan NKRI. Namun, tugas tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi peran para Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat. 

"Dibantu oleh bupati/wali kota sangat diperlukan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan perbatasan berdasarkan pedoman pemerintah pusat dan prioritas pemda," pungkas Zudan.■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.