Dark/Light Mode

Pertumbuhan Ekonomi Naik, Pj Gubernur Jadikan Sulbar Kian Maju

Rabu, 10 Mei 2023 21:02 WIB
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik (Foto: Ist)
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang setahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kian melaju. Tidak hanya ekonomi,  berbagai pelayanan masyarakat juga dirasakan berjalan lebih baik.

"Layaknya pohon bambu, semakin tua semakin kuat. Selama setahun ini, kami telah menanamkan pondasi yang kokoh untuk masa depan Provinsi Sulbar lebih baik," ungkap Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik yang juga Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (9/5).

Terkait pertumbuhan ekonomi, Akmal mengutarakan,  ekonomi Sulbar mengalami pertumbuhan gemilang. Pada saat Mei 2022, Sulbar mencapai pertumbuhan tertinggi 1,04 persen (YoY).

Pertumbuhan tertinggi ini dimotori geliat lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum pertambangan dan penggalian, serta pengadaan air.

Perkembangan terkini, Akmal menjelaskan, pertumbuhan ekonomi (YoY) Kuartal I 2023 mencapai 3,59 persen dan jauh meningkat dibanding Kuartal I- 2022 bertumbuh sebesar 1,04 persen, meski angka ini belum kembali pulih normal sebelum masa krisis yang sempat pertumbuhan mencapai 6 persen.

Sedangkan kuartal I tahun 2020 masih berada posisi 4,86 persen serta tahun pandemi 2021 mengalami minus di posisi minus 2,22 persen.

Baca juga : Izin Pertandingan Dikoordinasikan, Erick Setor Jadwal Liga 1 Ke Kapolri

Dari aspek pengelolaa fiskal, Akmal melanjutkan, tingkat penyerapan APBD tahun 2022 lalu telah mencapai 94,48 dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 84,1 persen.

"Dengan tingkat penyerapan belanja yang baik ini, Sulbar meraih posisi ke tujuh serapan belanja daerah secara nasional," bebernya. 

Begitupun, pengendalian Inflasi daerah, juga mengalami perbaikan. Sebelumnya, yakni pada tahun 2022 tingkat inflasi Sulbar tercatat 4,85 persen di bawah inflasi nasional 5,51 persen.

“Dengan perkembangan sekarang berhasil dikendalikan infrasuk sehingga selala berada dibawah rata-rata nasional Sulbar per Kuartal I tahun ini juga berhasil menatatkan inflasi terendah nasional selama dua bulan berturut-turut, pada Maret 3,89 persen dan April 2023," ungkap Akmal.

Peningkatan pertumbuhan penciptaan nilai tambah tercatat dalam APBD, yakni 11 dari 17 kategori lapangan usaha. Sumber pundi penghasilan terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

"Sementara dari sisi pengelolaan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasa dari komponen net ekspor,” terangnya.

Baca juga : Dukung Pemulihan Ekonomi, BI Berdayakan 3.825 Warung Mikro

Akmal menerangkan, selama setahun terakhir juga telah dilakukan inovasi bagi pelayanan terkait langsung masyarakat. Penanganan stunting masih bersifat sporadis, dalam perkembangan terakhir menjadi langah konkret dengan penurunan langsung terhadap stunting.

“Seperti menjadikan keluarga berisiko stunting sebagai keluarga asuh, dengan rorang tua asuh adalah pejabat eseon 2 dan 3. Di Pemprov Sulbar,” urainya.

Pempov Sulbar, selama setahun terakhir berupaya menekan tingkat pernikahan dibawah umur dengan persentase pernikahan dari 17,71 persen di bawah umur menjadi 11,7 persen saja.

Hal ini menempatkan Sulbar dari 34 urutan nasional emnjadi 27 urutan nasional. Inovasi lainnya, dikatakan Akmal, terjadi pengoptimalan aset daerah, yang sebelumnya tidak termanfaatkan dan bahkan terbengkalai.

“Sekarang ini aset-aset itu dimanfaatkan seperti di Palipi, Kabupaten Majene, sebagai rest area. Mengoptimalkan aset Balai Benih Ikan Ponjang di Kab Majene yang sebelumnya terlantar,” tuturnya.

Akmal menguturkan, dalam rangka optimaslisasi aset juga, pada mei ini, mesin incinerator yang sebelumnya tidak diperasikan sejak 2021, akhirnya bisa beroperasi melalui kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup daerah dan PT Wastex Internasitonal melalui BUMD Perseroda.

Baca juga : Pj. Gubernur Heru Berpesan Jaga Kerukunan Dan Persatuan

Akmal menerangkan, revitalisasi destinasi Pariwisata Pulau Karampuang, yang sebelumnya sebagai salah satu detinasi wisata unggulan Sulbar selama ini tidak dikelola secara optimal.

Sekarang ini telah direvitaslisasi dengan melengkapi sarana, Plaza Karampuang, voli pantai, villa, dan wisata mangrove bekerja sama dengan TNI.

Akmal mengatakan, selama setahun terakhir tingkat integritas ASN daerah mengalami perbaikan.

Menurut survei penilaian integritas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 66,92 persen dari sebelumnya 49,13 persen.

Di dalam survei penialian integritas KPK, tambah Akmal, lonjakan skor penilaian ini, yang sebelumnya menempatkan Sulbar berada di ke-34 peringkat provinsi (terendah se-Indonesia), sudah lebih baik yakni berada di level 20 secara nasional.

"Mengalami kenaikan terbesar di antara provinsi lainnya," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.