Dark/Light Mode

Tantangan Pembinaan Napiter, BNPT Bekali Kemampuan Petugas Pemasyarakatan Di Makassar

Rabu, 21 Juni 2023 19:26 WIB
Foto: Humas BNPT
Foto: Humas BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Program pembinaan narapidana teroris alias napiter, di dalam lembaga pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri, karena napiter berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Ditambah lagi, petugas pemasyarakatan harus dapat melaksanakan program pembinaan napiter, agar mereka dapat melepaskan diri dari paham radikal.

Kemudian, napiter juga harus memiliki pemahaman komprehensif untuk menerima pihak yang berbeda pandangan dengan mereka.

Baca juga : Cegah Pelanggaran Pemilu, Mahfud Minta Gencarkan Partisipasi Masyarakat

"Hal ini tentu tidak mudah, mengingat napiter memiliki karakter, latar belakang, pola pikir, dan tipologi yang berbeda beda," ujat Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Ibnu Suhaendra.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan Petugas Pemasyarakatan dalam Penanganan Napiter di Makassar, Sulawesi Selatan, seperti keterangan yang diterima RM.id, Rabu (21/6).

Selain itu, dalam melaksanakan program pembinaan napiter, petugas pemasyarakatan rentan mendapatkan ancaman, baik ancaman terhadap individu, maupun terhadap orang-orang di sekitarnya.

Baca juga : Dengan Pendampingan Berkualitas, Ganjar Sempurnakan Sekolah Virtual Buat Warga Miskin-Difabel

Dihadapkan pada tantangan tersebut, BNPT selaku leading sector penanggulangan terorisme melatih petugas pemasyarakatan, supaya dapat melaksanakan program pembinaan napiter sekaligus meminimalisir potensi risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program ini.

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas pemasyarakatan, khususnya dalam rangka menangani napiter. Peningkatan kemampuan ini penting untuk mendukung pelaksanaan program pembinaan napiter sekaligus meminimalisir potensi risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program," beber Ibnu.

Dengan mengikuti pelatihan yang dijalankan selama 3 hari (20-22 Juni), Ibnu berharap, peserta juga mendapatkan wawasan baru dan dapat memahami serta menerapkan cara yang tepat dalam menangani napiter.

Baca juga : Komitmen Lawan Terorisme, BNPT Sampaikan Perlunya Penguatan Organisasi

"Manfaatkan kegiatan pelatihan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan, menyamakan persepsi dan interpretasi, serta berbagi informasi untuk saling memahami dan bersinergi serta berkoordinasi untuk saling melengkapi guna memperbaiki kekurangan dalam penanganan napiter di instansi masing-masing," jelasnya.

BNPT menghadirkan narasumber dari Ditjenpas, Satgaswil Densus 88 At, Bakesbangpol Sulawesi Selatan dan Akademisi Psikolog.

Serta, mitra deradikalisasi BNPT kepada 49 Peserta yang berasal dari berbagai Lembaga Pemasyarakatan di wilayah Sulawesi Selatan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.