Dark/Light Mode

Menko Luhut Pede

Indonesia Bakal Jadi High Income Country

Rabu, 28 Juni 2023 07:45 WIB
Menteri Koordina­tor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemariti­man) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemenko Marves)
Menteri Koordina­tor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemariti­man) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemenko Marves)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia berpeluang jadi negara berpendapatan tinggi (high income country) dalam 10 tahun ke depan.

Menurut Bank Dunia, syaratnya, punya Pendapatan Nasional atau Gross National Income (GNI) di atas 12.055 dolar AS per kapita. Menteri Koordina­tor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemariti­man) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku punya jurus untuk mencapainya.

Salah satu sumber penghasi­lan untuk menjadi high income country berasal dari laut. Menu­rutnya, ekonomi laut Indonesia memiliki ruang besar untuk berkembang. Luhut memasti­kan, pada tahun 2045, proporsi sektor kelautan terhadap eko­nomi nasional Indonesia harus lebih dua kali lipat dan terus meningkat.

“Saya pikir dalam 3 dekade ke depan kita bisa menjadi negara maju di dunia. Syaratnya, kita harus kompak. Kita jangan saling menyalahkan dan jangan saling menjelekkan satu sama lain,” kata Luhut.

Baca juga : Luhut Ungkap Peluang Indonesia Jadi High Income Country 10 Tahun Ke Depan

Hal itu disampaikannya dalam acara Archipelagic and Island States (AIS) Forum Blue Inno­vation Solution: Matchmaking Sustainable Solution: Bringing Investors and Bluepreneurs To­gether di Jakarta, kemarin.

Eks Menko Polhukam ini mencontohkan budidaya rumput laut di Buleleng, Bali, yang telah terlaksana kurang lebih 6 tahun.

Luhut menuturkan, pengem­bangan rumput laut penting karena bisa jadi biofuel, pupuk, makanan, membersihkan laut, dan bisa juga menangkap carbon emission.

Di Indonesia sendiri ada lebih dari 200 spesies dan baru tiga spesies yang dikembangkan.

Baca juga : Milik Bakal Jadi Milik Juventus

Di sinilah, kata Luhut, peran penting pelaku usaha di sek­tor kelautan dan kemaritiman sebagai penggerak utama per­tumbuhan ekonomi di sektor biru, menciptakan peluang usaha baru, membuka lapangan kerja, dan memberikan kontribusi ter­hadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Untuk mencapai tujuan terse­but, kita perlu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi inovasi dan investasi di sektor biru,” bebernya.

Selain mengejar pendapatan di sektor kelautan, tak lupa Luhut mengingatkan pentingnya men­jaga kebersihan laut.

Luhut mengungkapkan, dalam tiga tahun yang akan datang, Indonesia akan mengolah sam­pah hampir 30 ribu ton per hari di seluruh Tanah Air.

Baca juga : Keren, Awak Kabin Garuda Indonesia Raih Predikat Terbaik Di Dunia

“Sampai hari ini kita sudah bisa mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut kira-kira 27 persen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini juga akan dilakukan restorasi mangrove di 600 ribu hektare (ha) dan 400 ribu hektare di antaranya sudah ditanam kembali. Ini akan menjadi contoh yang baik bagi sesama negara kepulauan.

Apalagi negara-negara di Pasifik terdampak dengan kenaikan suhu bumi 1,5 derajat yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

“Deforestasi di Indonesia juga makin berkurang dan itu menjadi salah satu yang terbaik di dunia,” klaim Luhut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.