Dark/Light Mode

Teken Nota Kesepahaman, Menkes Ajak TP PKK Sehatkan Masyarakat

Selasa, 12 September 2023 13:20 WIB
Foto: Humas Kemenkes
Foto: Humas Kemenkes

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak para ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk menyehatkan masyarakat.

TP PKK, bisa memanfaatkan bonus demografi yang akan terjadi di tahun 2030-2035, sehingga menjadi peluang bagi bangsa indonesia naik tingkat menjadi high income country.

Upaya ini dipertegas dengan diterbitkannya nota kesepahaman antara Menteri Kesehatan dengan Ketua Umum TP PKK tentang Penguatan Upaya Kesehatan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Sinergitas Pos Pelayanan Terpadu.

Nota Kesepahaman ditandatangani kedua belah pihak dalam Rapat Koordinasi Nasional TP PKK.

Baca juga : Waketum Partai Garuda: Sanksi Uji Emisi Tak Perlu Diperdebatkan, Tapi Diterapkan

Ruang lingkup nota kesepahaman memuat sepuluh poin kesepakatan. Mulai dari penguatan upaya kesehatan masyarakat, penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program kesehatan, penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Kemudian, penguatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan posyandu; pembinaan karakter keluarga.

Lalu, pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga, penguatan ketahanan keluarga, kesehatan keluarga dan lingkungan, serta pertukaran data dan informasi.

"Mimpi saya tidak hanya sampai 300 ribu posyandu yang kita revitalisasi, tetapi saya mau turunkan ke 50 juta keluarga di Indonesia, tidak hanya kadernya tapi juga ibu di seluruh Indonesia (untuk menjaga kesehatan)," ungkap Menkes Budi.

Baca juga : Menhub: Tarif Sesuai Kantong Masyarakat

Menurut dia, menjaga kesehatan bisa dimulai dari lingkungan terkecil keluarga, dengan fokus menjaga diri tetap sehat, bukan mengobati yang sakit.

Hal ini, kata dia, sangat penting untuk menciptakan manusia produktif.

"Kita lihat data-datanya di dunia negara-negara yang belanja kesehatannya perkapita rendah tapi rata-rata usia hidupnya tinggi seperti Jepang, dan Singapura programnya menjaga rakyatnya tetap sehat, bukan mengobati," tuturnya.

Ibu memegang peranan utama dan garda terdepan dalam memastikan upaya ini bisa berjalan. Mulai dari pencegahan stunting hingga skrining kesehatan.

Baca juga : Harpelnas, BSI Tingkatkan Layanan Ke Masyarakat

Menkes juga mengajak para ibu PKK yang hadir untuk menjaga keluarga serta masyarakat menjaga kesehatan agar dapat mewarisi negara dan menjadikan Indonesia maju.

"Kita butuh ibu-ibu yang ada disini untuk bisa menyehatkan keluarganya menyehatkan masyarakatnya agar kita bisa memastikan nanti di tahun 2030 kita bisa mewarisi anak-anak kita cucu-cucu kita yang nanti akan melanjutkan hidup mereka akan bangga Indonesia menjadi negara maju," tandas Budi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.