Dark/Light Mode

Mendadak Jajal Kereta Cepat, Menkes Happy, Bonusnya Tekan Polusi Udara

Sabtu, 2 September 2023 17:28 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) diapit Dirut KAI Didiek Hartantyo (kiri) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) saat uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sabtu (2/9/2023). (Foto: tangkapan layar video)
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) diapit Dirut KAI Didiek Hartantyo (kiri) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) saat uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sabtu (2/9/2023). (Foto: tangkapan layar video)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku kerap disalahkan, dalam urusan polusi udara. Maklum, asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara, karena mengandung berbagai macam polutan.

Namun hari ini, Menhub gembira, karena kembali bersiap-siap meluncurkan moda transportasi non fosil anti polusi. Setelah LRT Jabodebek, kini Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Istimewanya lagi, dalam uji coba bersama Pemimpin Redaksi Media Massa Nasional, Menhub kedatangan tamu istimewa: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Seperti diketahui, saat ini Menkes juga tengah berjuang keras mengatasi dampak polusi udara terhadap kesehatan. Terutama, di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, Kementerian Kesehatan telah menyiagakan 740 fasilitas kesehatan, untuk menangani penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Baca juga : Menkes Siapkan Jurus Melawan Polusi Udara

"Saya sebenarnya tidak janjian dengan Pak Menhub. Saya lagi di Bandung, lagi makan. Tiba-tiba, saya diajak pulang naik Kereta Cepat. Saya terkagum-kagum melihat di dalamnya. Pak Presiden, Pak Menhub luar biasa. Membangun jalan tol, sekarang membangun kereta cepat. Ini luar biasa sekali," ungkap Menkes, Sabtu (2/9).

"Sebagai Menkes, saya senang sekali. Karena apa? Ini adalah transportasi jarak jauh, kereta api yang tidak menggunakan bahan bakar. Jadi, tidak menghasilkan polusi udara. Jadi saya minta, Pak Menhub, kalau bisa lebih banyak lagi. Supaya polusi udaranya berkurang," imbuhnya.

Menhub kemudian menjelaskan, naik Kereta Cepat memangkas waktu tempuh perjalanan Bandung-Jakarta.

"Tadi pagi, Pak Menkes ke Bandung bisa lebih dari 2 jam. Sekarang, kurang dari 1 jam," ujar Menhub.

Baca juga : Pertamina Jajaki Kerja Sama Bisnis Di Tanzania

Menkes pun kontan menimpali. "Kurang dari setengah jam, malah," ucapnya.

Sebagai orang Jakarta yang sering bolak-balik ke Bandung, Menkes mengaku sangat dimudahkan oleh kehadiran Kereta Cepat.

"Anak Jakarta yang kuliah di Bandung, pasti juga akan senang. Karena waktu tempuhnya lebih cepat," ujarnya.

Kereta Api Cepat relasi Jakarta-Bandung adalah layanan KA Cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/h.

Baca juga : Luhut Kini Sibuk Urus Polusi Udara

Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki kapasitas 601 orang, terdiri dari 18 penumpang first class, 28 business class, dan 555 premium economy class. Dengan jam operasional mulai pukul 05.00 hingga 23.00 WIB.

KA Cepat relasi Jakarta-Bandung memiliki jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan. Melayani 4 Stasiun: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Untuk meningkatkan konektivitas, KA Cepat relasi Jakarta-Bandung akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit, shuttle, dan taksi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.