Dark/Light Mode

Dorong Peningkatan Pelayanan KAI

Menteri Rini Uji Coba LinkAja untuk Bayar KRL

Selasa, 1 Oktober 2019 16:35 WIB
Menteri BUMN Rini M Soemarno (kiri) menjajal LinkAja untuk bayar KRL, didampingi Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (1/10). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Rini M Soemarno (kiri) menjajal LinkAja untuk bayar KRL, didampingi Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (1/10). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno mendorong BUMN untuk terus bersinergi meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat. Terutama, bagi para pengguna moda transportasi Kereta Api (KA). 

Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat meninjau langsung aktivitas pelayanan di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (1/10).

“Saya menyambut baik sinergi seperti ini. Saya terus mendorong BUMN, untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik buat masyarakat. Terutama pengguna jasa transportasi KA. Kita sudah punya LinkAja. Ini yang kita sinergikan untuk menjadikannya sebagai sarana pembayaran baru bagi pengguna KRL,” ungkap Menteri Rini.

Kini, pilihan layanan transaksi tiket bagi pengguna KRL Commuterline semakin beragam dan inovatif. Pada Selasa (1/10) ini, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan LinkAja mengadakan uji coba layanan pembayaran tiket Commuterline dengan menggunakan aplikasi LinkAja.

Baca juga : Perkuat Mutu Pelatihan Vokasi, Kemnaker Resmikan 4 BLK Baru

Layanan ini nantinya dapat digunakan di seluruh stasiun KRL Commuterline. 

Sampai saat ini, secara teknis telah tersedia 200 gate elektronik di 80 stasiun, yang telah dilengkapi dengan scanner milik KCI untuk menerima transaksi LinkAja.

Selanjutnya, KCI akan terus menambah jumlah gate elektronik ini hingga mencapai 400.  Para pengguna KRL Commuterline ke depannya akan sangat dimudahkan, dalam penggunaan layanan pembayaran menggunakan LinkAja.

Para pengguna KRL yang hendak melakukan perjalanannya, harus memastikan saldo LinkAja tidak kurang dari Rp 13.000 (biaya jarak terjauh). Pelanggan hanya perlu melakukan scan kode yang muncul ketika menggoyangkan HP (dalam kondisi aplikasi LinkAja terbuka) di stasiun keberangkatan, dan kembali melakukan hal yang sama di stasiun kedatangan.

Baca juga : Trans Sumatera Selesai Tepat Waktu, Menteri Rini Apresiasi Karyawan Hutama Karya dan Waskita Karya

Saldo LinkAja akan terpotong sesuai jarak tempuh yang dilalui pengguna. Sisa biaya perjalanan tersebut akan kembali ke saldo yang bersangkutan.

Layanan transaksi dengan LinkAja ini diujicobakan di Stasiun Juanda, secara langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, bersama dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Dirut PT KCI Wiwik Widayanti, dan Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana. 

 “Hadirnya pembayaran dengan LinkAja ini bertujuan untuk semakin mempermudah pengguna KRL," ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.

Sinergi BUMN melalui LinkAja ini penting untuk memajukan bangsa. Sesama BUMN saling bersatu untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Baca juga : Kementan Dorong Investasi Perkebunan ke Industri Hilir untuk Ekspor

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia, Wiwik Widayanti menuturkan, opsi pembayaran dengan LinkAja merupakan bentuk peningkatan layanan dalam memenuhi kebutuhan para pengguna KRL, yang semakin banyak bertransaksi non tunai. 

"Dengan hadirnya LinkAja, pengguna KRL tentu memiliki semakin banyak pilihan. Ini juga merupakan inovasi teknologi terkini dari sistem tiket elektronik KRL Commuterline, setelah dapat menerima Kartu Multi Trip (KMT), kini sistem e-ticketing kami juga dapat diakses dengan scan QR Code," terang Wiwik.

Danu Wicaksana, selaku Direktur Utama LinkAja mengatakan, penggunaan LinkAja di moda transportasi publik merupakan inovasi terbaru, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna setia.

"Hari ini, kami senang sekali karena berhasil melakukan penggunaan uji coba di KRL Commuterline dengan lancar. Secara paralel, kami akan terus berkonsultasi dengan Bank Indonesia selaku regulator. Untuk memastikan solusi inovatif ini dapat segera digunakan oleh masyarakat luas. Tentunya, dalam koridor peraturan yang berlaku," ungkap Danu. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.