Dark/Light Mode

Resmi Diluncurkan Wapres JK dan Menteri Rini, LinkAja Kini Bisa Untuk Transaksi di Singapura

Senin, 1 Juli 2019 10:50 WIB
Wapres JK (ketiga kiri, duduk) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri, duduk) di sela peluncuran LinkAja di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6). (Foto: Humas Kementerian BUMN)
Wapres JK (ketiga kiri, duduk) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri, duduk) di sela peluncuran LinkAja di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6). (Foto: Humas Kementerian BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wapres Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno resmi meluncurkan produk pembayaran berbasis kode quick response (QR), Minggu (30/6). LinkAja merupakan sistem pembayaran yang dibentuk sinergi BUMN yang bergerak di sektor jasa keuangan, untuk bersaing dengan perusahaan teknologi finansial lainnya.

"Digital system payment akan dihubungkan dengan sistem perbankan BUMN. Sehingga layanannya tidak hanya e-wallet. Yang tidak memiliki rekening di Bank BUMN, bisa top up saldo. Yang sudah punya, bisa langsung tersambung dengan kartu debit. Pokoknya, mempermudah," ujar Menteri Rini di sela-sela peluncuran LinkAja di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6).

Baca juga : Gabungkan BRT dan LRT, Pemerintah Kaji O-Bahn Sebagai Moda Transportasi Massal

Saat ini, LinkAja sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di Singapura. Ke depannya, LinkAja akan menjangkau negara-negara yang banyak menjadi tujuan pekerja migran Indonesia, seperti Hong Kong dan Malaysia.

"Sekarang  kami sedang komunikasikan dengan Hong Kong, Malaysia, ke depan Taiwan karena banyak TKI di negara-negara tersebut. Ini akan memudahkan mereka bertransaksi, misalnya untuk membeli pulsa," jelas Rini.

Baca juga : Menteri Sri Ajak Pemerintah Jepang Investasi di Sumatera

Ia menambahkan, ke depannya, porsi kepemilikan saham LinkAja akan bertambah. Perusahaan BUMN yang dipastikan akan ikut bergabung di antaranya adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wiroatmodjo mengatakan, penyertaan modal LinkAja tahap II akan dilakukan selambatnya pada akhir tahun, menyusul bergabungnya kelima perusahaan BUMN tersebut.

Baca juga : Menteri Rini: Rakyat Desa Harus Sejahtera

"Pendanaan tahap II akan kita lakukan pada akhir tahun ini, Desember 2019," katanya.

Untuk diketahui, anak usaha Telkomsel, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) adalah perusahaan yang memiliki operasional LinkAja. Dengan 25 persen porsi kepemilikan saham, Telkomsel tercatat memiliki porsi saham terbesar di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Sementara Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing memiliki 20 persen saham. BTN dan Pertamina masing-masing 7 persen, dan sisanya Jiwasraya sebesar 1 persen. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.