Dark/Light Mode

Bicara Di Forum FAO, Moeldoko Suarakan Gagasan Taman Sari Antar Bangsa-Bangsa

Sabtu, 21 Oktober 2023 12:54 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Roma, Italia. (Foto: KSP)
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Roma, Italia. (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjadi pembicara pada Forum Pangan Dunia atau World Food Forum (WWF) yang digelar Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Food and Agriculture Organization (PAO), di Roma, Italia, 16-20 Oktober 2023. 

Pada forum tersebut, Moeldoko mengajak pemimpin global dan organisasi internasional bergerak bersama dalam aksi-aksi nyata untuk menghadapi krisis pangan dunia. Ia pun menyuarakan kembali gagasan Presiden Soekarno, yakni “Taman Sari Antar Bangsa-Bangsa”. 

“Gagasan ini menekankan pentingnya kerja sama antar bangsa untuk menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. Dalam dunia yang damai dan sejahtera, setiap bangsa dapat saling berbagi sumber daya, termasuk sumber daya pangan,” kata Moeldoko. 

Baca juga : Kiai Ma’ruf Ajak Perangi Kejahatan Transnasional

Panglima TNI 2013-2015 ini menegaskan, persoalan pangan sudah menjadi musuh bersama yang harus dihadapi oleh seluruh dunia. Terlebih data FAO menunjukkan 735 juta orang di dunia terancam kelaparan kronis. Masalah pangan, menurut dia, bukan hanya tentang mengisi perut, tapi sangat menentukan keamanan suatu negara. “Ketika ketahanan pangan terganggu, maka stabilitas nasional dan stabilitas global juga akan terganggu. Be Aware, Be Careful,” tegasnya. 

Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan, Indonesia telah menginisiasi gerakan bersama dalam mengatasi krisis pangan dunia melalui kepemimpinan di forum-forum global. Seperti G-20, ASEAN, dan AIS (Archipelagis Islands State). Selain itu, Indonesia juga ikut serta dalam kerja sama Selatan-Selatan Triangular dan minilateral. Ia pun berharap melalui Forum Pangan Dunia yang digelar FAO, nantinya bisa menghasilkan berbagai kerja sama antar negara untuk mengatasi krisis pangan dunia. 

Di dalam negeri, sambung Moeldoko, Indonesia tengah melakukan transformasi sistem pangan dan pertanian. Salah satunya mempersiapkan anak muda di sektor pertanian dari hulu hingga hilir. Hal ini untuk menjawab persoalan regenerasi. “Jika generasi muda tidak berminat masuk ke sektor pertanian, pertanyaannya 20 tahun lagi dunia mau makan apa jika jumlah petani kurang,” tutur Moeldoko. 

Baca juga : Ketemu Menhan Korsel, Moeldoko Pastikan, Kerja Sama Jet Tempur Berlanjut

Untuk itu, kata Moeldoko, dirinya menginisiasi beberapa langkah nyata untuk merangsang anak muda Indonesia masuk ke sektor pertanian. Di antaranya melalui Sekolah Staf Presiden yang menjadi wadah bagi anak muda untuk mengerti kompleksitas pengelolaan negara dalam membuat kebijakan publik. Sekolah Staf Presiden, imbuh dia, telah bekerja sama dengan FAO Indonesia, untuk memberikan pemahaman tentang ancaman krisis pangan dan pentingnya pertanian yang berkelanjutan pada para calong pemimpin Indonesia.  

Selain itu, selaku Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko juga telah menginisiasi gerakan Maju Tani Nusantara. Aksi itu, papar dia, menjadi media bagi anak-anak muda untuk menciptakan cara bertani modern, dan pembaharuan sistem bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan, dengan model meta farming.

"Saya kolaborasikan anak-anak muda itu dengan para petani dari generasi X dan baby bomer, sehingga  terjadi pertukaran wisdom dan teknologi diantara mereka,” jelas Moeldoko. 

Baca juga : Astra Gelar Lomba Foto 2023, Masyarakat Diajak Gambarkan Format Bangsa ke Depan

Pada akhir paparannya, Moeldoko menyerukan kepada anak muda untuk memimpin proyek-proyek sumber pangan baru, termasuk sorgum dan sagu, sebagai jawaban atas tantangan krisis pangan akibat perubahan iklim. “Kepada para anak muda pimpinlah gerakan ini dan majulah di depan. Kami akan mendukungmu dengan kerja nyata  bukan lagi retorika,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.