Dark/Light Mode

Bicara Pilpres, Jokowi: Suasana Mulai Menghangat

Rabu, 27 September 2023 08:27 WIB
Presiden Jokowi berpidato dalam Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9). (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi berpidato dalam Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali bicara soal suhu politik menjelang Pilpres 2024. Kepala Negara mengatakan, akhir-akhir ini, suasananya terasa makin hangat. Dia pun berharap, tidak terjadi perpecahan di tengah masyarakat meskipun berbeda pilihan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato dalam Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

Awalnya, Jokowi berbicara soal pembangunan yang dilakukan Pemerintah dari wilayah pinggiran, dari desa. Jokowi menerangkan, hingga saat ini, Pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 539 triliun ke 74.800 desa di seluruh Tanah Air.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, dana tersebut bisa dimanfaatkan dengan optimal untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Terutama yang berkaitan dengan pembangunan karakter, budi pekerti, dan akhlak masyarakat yang ada di desa.

Baca juga : Gelar Ratas, Jokowi Bahas Sanksi Penggelapan Lahan Sawit

Jokowi menekankan, karakter, budi pekerti, dan akhlak sangat penting untuk ditanamkan kepada masyarakat. Apalagi saat ini Indonesia telah memasuki tahun politik. Saat itulah Jokowi bicara politik mulai menghangat. “Saya titip, karena suasana sudah mulai hangat. Meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu Pilpres, entah itu Pemilu,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian meminta bantuan dai dan daiyah untuk ikut berperan dalam melakukan kontrol sosial, agar tidak terjadi perpecahan di tengah masyarakat hanya karena berbeda pilihan politik. Jokowi juga menjamin, masyarakat bebas memilih Capres yang ada, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, maupun Anies Baswedan. Asalkan semuanya tetap rukun.

“Mohon diberikan pemahaman pada masyarakat bahwa perbedaan pilihan itu wajar. Mau milih Pak Prabowo silakan, mau milih Pak Anies silakan, mau milih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar, nggak perlu diributkan,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan kepada para kandidat Capres agar sadar bahwa selalu ada peluang kekalahan. Ia pun meminta masyarakat memahami hal serupa. Jokowi tak ingin masyarakat masih ribut setelah Pilpres 2024.

Baca juga : Jokowi Dan Megawati Satu Tarikan Napas

“Jangan sampai nanti tiga calon ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut,” ucap Jokowi, mewanti-wanti.

Saat ini, suhu politik memang mulai menghangat. Fitnah, hoaks, dan saling serang mulai marak mewarnai perbincangan-perbincangan politik. Misalnya, isu Prabowo mencekik Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat rapat terbatas, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Lalu, Ganjar difitnah meminum miras dalam sebuah video editan. Kemudian, Anies yang kerap dituding memainkan politik identitas.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani memandang, dinamika politik di Indonesia memang mulai hangat. Sama seperti Jokowi, Puan juga berharap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

Ketua DPR ini menjelaskan, ketiga Capres yang siap maju dalam Pilpres adalah sesama putra terbaik bangsa Indonesia. Siapa pun yang terpilih nantinya, harus dihormati.

Baca juga : Jokowi Sedih Lihat Pasar Mulai Anjlok

“Jadi apa pun pilihannya, apa pun nanti yang akan terjadi di pesta demokrasi pada 14 Februari, kita itu tetap akrab, kita saudara,” ujar Puan, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menilai, setiap kontestasi politik yang melibatkan seluruh masyarakat Indonesia, pasti akan memicu ketegangan yang terasa di setiap lini masyarakat. Dia pun menekankan pentingnya peran partai politik untuk senantiasa berusaha dan menjaga keharmonisan serta ketentraman di seluruh nusa dan bangsa. “Golkar akan selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dalam berpolitik,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, Selasa malam (26/9/2023).

Sedangkan Ketua DPP Partai NasDem Ahmad Effendy Choirie menilai, sikap masyarakat bakal mengikuti sikap para elite menjelang Pilpres 2024. Jika elite menjaga sikap dan perilakunya, dia yakin masyarakat bakal berlaku sama.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Rabu (27/9), dengan judul “Bicara Pilpres, Jokowi: Suasana Mulai Menghangat”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.