Dark/Light Mode

Plt Mentan Gandeng Perpadi Kejar Target Produksi Beras 35 Juta Ton 2024

Senin, 23 Oktober 2023 20:36 WIB
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi saat memberikam arahan pada Rapat Kerja Nasional Perpadi 2023 di Solo, Senin (23/10/23). Foto: Istimewa
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi saat memberikam arahan pada Rapat Kerja Nasional Perpadi 2023 di Solo, Senin (23/10/23). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Plt Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menggandeng Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) untuk bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggenjot produksi beras guna mencapai target 35 juta ton beras tahun 2024.

Bahkan, untuk memperlancar distribusi beras sehingga ketersediaan beras di masyarakat aman dengan harga stabil.

"Pada Rakernas Perpadi ini, kami berterimakasih dapat bertemu dengan para penggiling padi seluruh Indonesia. Kami hadir mendengarkan apa yang bisa kami bantu melayani penggilling padi, termasuk bagaimana saudara-saudara penggiling padi bekerjasama dengan petani. Karena tahun depan saya meminta Dirjen Kementerian Pertanian mempersiapkan padi 35 juta ton setara beras. Ini supaya kita tidak impor lagi beras," demikian dikatakan Plt Mentan Arief dalam memberikam arahan pada Rapat Kerja Nasional Perpadi 2023 di Solo, Senin (23/10/23).

Arief menuturkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, untuk menjamin stok beras di akhir tahun 2023 ini pemerintah menyalurkan bantuan pangan 640 ribu ton.

Bantuan beras ini untuk disalurkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca juga : Kementan Dorong Penerapan Ketertelusuran Beras Berkelanjutan

"Dan untuk penggiling padi, disiapkan 200 ribu ton beras dengan harga nantinya akan didiskusikan bersama untuk secepatnya didistribusikan kepada masyarakat," ujarnya.

Arief mengungkapkan, untuk mencapai target produksi beras 35 juta ton tahun 2024, Kementan bersama dinas pertanian seluruh Indonesia harus memastikan berjalan suksesnya Musim Tanam (MT) I 2023/2024 yang berlangsung mulai November 2023 sampai Maret 2024.

Karena itu, hal penting yang harus dijamin adalah ketersediaan benih, pupuk, saluran irigasi, penanggulangan hama dan penyuluh pertanian ada bersama petani.

Kementan, dikatakannnya, harus menjadi kementerian bermartabat dan meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas serta zero tolerance for integrity.

Yang terpenting untuk mencapai target produksi beras ini dengan membangun ekosistem pangan, yaitu head to head kementerian atau lembaga terkait, hingga mendetailkan satu per satu teknis lewat kementerian teknis.

Baca juga : SMP Labschool Kebayoran Dan SD Regina Pacis Bogor Sabet Juara KWN 2023

"Kemudian pasca panenya ada penggiling padi, sehingga kita sama-sama dari on farm dan off farm-nya dapat meningkatkan produksi," ungkapnya.

Sebagai informasi KSA BPS bahwa luas panen padi tahun 2023 diperkirakan 10,20 juta hektar dengan produksi 53,63 juta ton GKG atau setara 30,90 juta ton beras, sedangkan konsumsi 30,62 juta ton alias surplus 0,28 juta ton beras.

Oleh karena itu, Arief mengatakan agar Indonesia tidak melakukan importasi beras di tahun 2024, maka produksi beras nasional ditargetkan 35 juta ton.

"Cara untuk mewujudkan ini adalah menaikan produktivitas padi, dari 5,2 ton per hektar menjadi 5,4 atau 5,5 bahkan 5,7 juta ton per hektar," cetus Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, langkah lain untuk mengejar target produksi beras 35 juta ton tersebut yakni menyiapkan asuransi pertanian bagi petani dan pelaku usaha pertanian, mendetailkan optimalisasi alat mesin pertanian dan mendetailkan 26.000 outlet pupuk milik Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia agar terisi pupuk bersubsidi dan komersil.

Baca juga : Minta Banteng Tak Tanggapi Manuver Keluarga Jokowi, Hasto: Kita Soft Saja

Kemudian, memastikan kesiapan kepala daerah untuk mengeksekusi permasalahan di lapangan dan memberikan reward bagi dinas pertanian provinsi/kabupaten yang sukses menaikan produksi.

"Kami juga di Kementerian Pertanian menerapkan penanggung jawab wilayah sehingga permasalahan lapangan dan petani dalam budidaya padi cepat tertangani. Oleh karena itu, langkah penting dilakukan juga adalah optimalisasi peran penyuluh," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.