Dark/Light Mode

Kantor BPJS Ketenagakerjaan Di IKN Padukan Konsep Alam, Budaya, Dan Manusia

Kamis, 2 November 2023 20:57 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023).

Dimulainya pembangunan ini memperkuat komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam mendukung program-program strategis pemerintah.

Juga, sebagai salah satu upaya untuk memperluas cakupan kepesertaan di wilayah tersebut.

"Keberadaan kantor BPJS Ketenagakerjaan ini akan menambah lengkap fasilitas layanan masyarakat di IKN. Menambah keyakinan masyarakat agar tidak ragu-ragu lagi tinggal di IKN karena sudah ada perlindungan jaminan sosial dari BPJS (Ketenagakerjaan)," ujar Jokowi.

Ia mengatakan, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh para pekerja, baik dari risiko sosial maupun ekonomi.

"Apalagi saat ini di IKN sedang berlangsung banyak kegiatan pembangunan yang dilakukan secara serentak di berbagai proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja," imbuh mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo yang turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut merasa bangga karena BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu lembaga Pemerintah yang pertama memulai pembangunan gedung kantornya di IKN.

Baca juga : Hari Ini Groundbreaking Di IKN, Jokowi: Kalau BI Sudah Membangun, Mau Apa Kita?

"Suatu kebanggaan bagi BPJS Ketenagakerjaan, diberikan kesempatan pertama untuk mendukung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Anggoro.

Ia menjelaskan, desain kantor ini memiliki filosofi sebagai "Rumah Untuk Semua" yang mengingatkan pada bentukan Rumah Betang khas Kalimantan, yang demokratis dan cukup memberi naungan bagi semua penghuninya.

Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan dibangun di atas lahan seluas 1,19 hektar dengan konsep yang memadukan 3 unsur utama yaitu alam, budaya dan manusia.

Gedung setinggi 8 lantai tersebut, terdiri dari 2 blok bangunan yang disatukan oleh sebuah hutan kota yang memiliki sinergi dengan hutan lindung di belakangnya.

Penggunaan material-material terbarukan menjadi salah satu nilai tambah dalam pembangunan gedung ini.

Bangunan juga dibuat berterasering untuk menyesuaikan kontur alam serta menumbuhkan kesan bahwa bangunan tersebut seolah-olah tumbuh dari tanah tempatnya berdiri.

Sentuhan budaya dituangkan lewat desain sirip bangunan yang terinspirasi dari tenun dayak.

Baca juga : Segera Dikirim Pekan Ini, Indonesia Utamakan Bantuan Untuk Gaza

Selaras dengan semangat IKN sebagai ibu kota hijau, bangunan kantor BPJS Ketenagakerjaan didominasi oleh ruang terbuka dan koridor berpenghawaan alami.

Hal ini membuat setiap ruang memiliki sistem pendinginan dan pencahayaan alami, sehingga mampu mengurangi penggunaan energi yang berlebihan.

Selain itu, tersedia juga beberapa fasilitas pendukung lain diantaranya jogging track, lapangan terbuka, arena amphitheatre dan lapangan olahraga tertutup.

Proses pembangunan dan pemindahan 250 karyawan akan terbagi dalam beberapa tahap yang diperkirakan selesai seluruhnya pada tahun 2025.

"Sesuai dengan amanah kami dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia," ungkap Anggoro.

Seperti diketahui, beberapa tahun ke depan, IKN akan terus tumbuh menjadi pusat pemerintahan dan penggerak perekonomian nasional.

Tentunya, keberadaan IKN juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal.

Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Kelapa Gading Pastikan Peserta yang Teramputasi Kembali Bekerja

Oleh karena itu, hadirnya BPJS Ketenagakerjaan di IKN menjadi sangat penting untuk dapat memastikan seluruh pekerja terlindungi atas risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, hingga kehilangan pekerjaan.

Anggoro menambahkan, hingga saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 40,2 juta pekerja aktif, termasuk seluruh pekerja konstruksi yang terlibat dalam proyek pembangunan IKN.

Pada akhir tahun 2026 BPJS Ketenagakerjaan menargetkan mampu melindungi hingga 70 juta pekerja dan memiliki kelolaan dana sebesar Rp 1.001 triliun.

Mengakhiri keterangannya, Anggoro berharap proses pembangunan kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan dapat berjalan lancar sehingga nantinya mampu mempercepat tercapainya universal coverage jamsostek, agar para pekerja bisa Kerja Keras Bebas Cemas.

“Kami siap mendukung apa yang menjadi cita-cita bapak untuk kemajuan bangsa, melalui penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja Indonesia dan keluarganya, agar mereka dapat hidup lebih sejahtera," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.