Dark/Light Mode

Digitalisasi Desa Jadi Kebutuhan, Duta Desa Digital Punya Peran Strategis

Sabtu, 18 November 2023 20:46 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Foto: Kemendes PDTT

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menilai, digitalisasi desa saat ini sudah menjadi kebutuhan.

Duta Desa Digital mempunyai peran strategis dalam mempercepat inovasi pembangunan desa berbasis internet.

“Dewasa ini penetrasi internet telah membuka babak baru bagi percepatan pembangunan desa. Maka keberadaan dari Duta Desa Digital menjadi sangat penting agar penetrasi internet bisa dimanfaatkan mengoptimalkan berbagai potensid desa,” ujar Abdul Halim Iskandar saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Duta Desa Digital di Redtop Hotel Convention Center, Jakarta Pusat, seperti keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (18/11/2023).

Pria yang akrab disapa Gus Halim ini mengajak seluruh peserta Duta Desa Digital agar bekerja secara totalitas dan mampu membuat inovasi seluas-luasnya pada lokus desa masing-masing.

Baca juga : Menuju UMKM Go Digital, PLN Peduli Gelar Pelatihan Digital Marketing dan Fotografi

Menurutnya, para Duta Desa Digital harus memanfaatkan sebaik-baiknya forum Bimtek untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka.

"Karena tugas yang berat inilah, Saya berharap Bimtek ini betul-betul menjadi benteng penting dari persiapan yang matang untuk terjun di lapangan. Pada saat nanti sudah selesai dan pulang ke daerah atau desa masing-masing, untuk memulai tugas sebagai Duta Desa Digital," ujarnya.

Gus Halim menerangkan, digitalisasi saat ini menjadi sebuah keniscayaan untuk mengoptimalkan potensi desa.

Para pemangku kepentingan desa bisa mengaplikasikan digitalisasi dalam meningkatkan layanan publik maupun memberi nilai tambah pada produk komunitas industri level desa.

Baca juga : Achsanul Qosasi Dan Sadikin Rusli Kembalikan 2,021 Juta Dolar AS Ke Kejagung

“Seluruh pemangku kepentingan di tingkat desa perlu memiliki keunggulan kompetitif dalam memanfaatkan digitalisasi baik untuk layanan publik maupun peningkatan keterampilan penjualan, strategi bisnis, ekosistem dan praktik budaya kerja. Digitalisasi pelayanan masyarakat misalnya sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi," ungkap Doktor Honoris Causa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Gus Halim melanjutkan, program Desa Digital dirancang dengan target dan tujuan menyeluruh.

Salah satunya, meminimalkan kesenjangan informasi di wilayah perdesaan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu dengan digitalisasi proses pengawasan dan evaluasi pembangunan desa bisa lebih mudah.

Baca juga : Pancasila Memperbaiki Satu Pandangan Dunia Berbasiskan Budaya dan Etika

"Desa harus betul-betul sudah bisa dilihat datanya secara real time, setiap saat. Kemarin dilihat, hari ini dilihat, harus ada perubahan," jelas mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.

"Misalnya, harus tahu bahwa kemarin ada yang melahirkan. Atau kemarin ada yang pindah desa. Paling tidak dalam seminggu," pungkas Gus Halim.

Pada agenda tersebut, Gus Halim didampingi Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Ivanovich Agusta, dan Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Helmiati.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.