Dark/Light Mode

Pancasila Memperbaiki Satu Pandangan Dunia Berbasiskan Budaya dan Etika

Senin, 13 November 2023 06:38 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Pancasila, sebagai dasar falsafah negara Indonesia, memiliki kedudukan sentral dalam membentuk identitas dan arah pandangan pem­bangunan ­bangsa. Dalam konteks ini, konsep “welthanccung” (pandangan untuk memperbaiki) yang arti­nya perbaikan dunia, memberikan dimensi baru pada pemahaman nilai-nilai Panca­sila, termasuk “Bhinneka ­Tunggal Ika” dijadikan pedoman pembangunan bangsa dan negara di Dunia.

Memperbaiki merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk lebih baik, memulihkan, atau meningkatkan kondisi suatu hal yang telah rusak, tidak berfungsi, atau kurang sempurna. Proses memperbaiki bisa berlaku dalam beragam konteks, mulai dari perbaikan fisik seperti perbaikan alat atau struktur ­bangunan, hingga perbaikan non-fisik seperti per­baikan hubungan interpersonal atau keadaan mental.

Baca juga : Mewaspadai Paham Khilafah Masuk Lewat Pemilu

Pentingnya memperbaiki terletak pada upaya untuk mengembalikan sesuatu ke kondisi yang lebih baik, lebih fungsional, atau lebih baik dari sebelumnya. Hal ini melibatkan identifikasi masalah atau kekurangan, mencari solusi, dan melaksanakan tindakan yang sesuai untuk melakukan perbaikan.

Lebih lebih jauh, dan le­bih luas, maka pemikiran ini mencerminkan pula aspirasi untuk mencapai keharmonisan dan kemajuan global, di mana Pancasila tidak hanya diartikan sebagai suatu pandangan kebangsaan. Tetapi juga sebagai landasan untuk merumuskan solusi terhadap tantangan dunia. Welthanccung berbasis etika Nusantara menyoroti pen­tingnya memadukan nilai-nilai lokal dengan tuntutan global, men­jadikan Pancasila sebagai panduan bagi tindakan yang mendukung perbaikan dunia secara holistik.

Baca juga : Kewaspadaan Geostrategi Menjelang Pemilu 2024

Dalam relevansi ini, Bung Karno sangat menekankan ­pen­tingnya nilai-nilai etika Nusan­tara dalam konteks Panca­sila. ­Ir. Soekarno senantiasa menekan­kan bahwa Pan­casila adalah landasan ideologis bagi bangsa Indonesia, dan dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang juga tercermin dalam ­etika Nusantara. Ada kesesuaian ­antara nilai-nilai dalam Pan­casila dengan nilai-nilai yang telah lama ada dalam budaya dan kehidupan masyarakat Nusantara.

Kemudian menjadi jelas di mana Bung Karno menggambarkan etika Nusantara sebagai fondasi moral yang mendasari sila-sila Pancasila. Konsep-konsep seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi yang dipahami sebagai kebersamaan, dan harkat martabat manusia merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam etika Nusantara. Dan ini sejalan dengan ajaran Pancasila. Maka untuk menggali dan memperkuat nilai-nilai etika Nusantara, adalah cara untuk memperkuat landasan moral bangsa Indonesia. Ini sejalan dengan upaya untuk membangun karakter dan identitas bangsa yang kuat dalam wadah negara yang demokratis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.