Dark/Light Mode

BNPT Ingatkan Mahasiswa Waspadai Penyebaran Radikalisme Lewat Buku

Rabu, 29 November 2023 22:41 WIB
Foto: BNPT
Foto: BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, untuk kritis terhadap buku-buku bacaan yang kemungkinan disusupi narasi paham radikalisme.

Salah satunya, buku seri materi Tauhid For the Greatest Happiness karangan Abu Sulaiman Aman Abdurrahman.

Diharapkan, dengan sikap kritis terhadap buku bacaan, mahasiswa yang merupakan generasi muda memiliki daya tangkal dan dan daya cegah terhadap paham radikalisme dan terorisme.

"Buku-buku ini meracuni pelajar dan mahasiswa untuk menjadi radikal dan menjadi teroris. Dan ini sebagai upaya kita untuk kepada generasi muda supaya memiliki daya tangkal dan mencegah radikalisme dan terorisme di tanah air," ujar Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Ibnu Suhaendra. 

Hal itu disampaikannya dalam acara Diskusi umum barang bukti buku tindak pidana terorisme yang dilakukan bersama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, di Yogyakarta, seperti keterangan yang diterima RM.id, Rabu (29/11/2023).

Baca juga : Tingkatkan Kapabilitas SDM Pengawasan, Itjen Kembali Gelar Short Course

Ibnu menjelaskan, acara Diskusi Umum kritik terhadap buku Aman Abdurrahman ini adalah sebagai tindak lanjut atas putusan pengadilan yang menyatakan, buku-buku sitaan yang memiliki konten radikal terorisme untuk dilakukan analisa dan kajian.

Hasilnya, dapat dimanfaatkan untuk melakukan kontra terhadap ideologi terorisme.

Menurutnya, buku Tauhid For the Greatest Happiness menjadi semacam alat perekrutan untuk menyasar generasi muda yang masih belum stabil, dan masih dalam proses pencarian jati diri.

Sasaran mereka adalah generasi muda yang dinilai masih belum stabil, masih dalam proses pencarian jati diri, dan dekat dengan teknologi media sosial.

"Hal tersebutlah yang dimanfaatkan untuk merekrut ke dalam pemahaman radikal dan jaringan terorisme,” bebernya.

Baca juga : PSM Makassar Vs Persikabo, Waspada Kebangkitan Tim Papan Bawah

Jenderal Polisi bintang dua ini pun berharap, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mampu mendeteksi dini, memahami dan menyaring buku-buku yang beredar dan tidak terjerumus dengan ajaran yang menyimpang.

“Kami berharap dapat mengajak hadirin sekalian memahami tentang ajaran tauhid yang benar yaitu menekankan cinta, kedamaian, dan ketaatan kepada Tuhan YME, serta menjadi sarana untuk mempromosikan perdamaian, bukan sebaliknya,” harapnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Moch. Sodik menilai, kepedulian mahasiswa dalam membaca buku akan semakin meningkat dan dibarengi pola pikir yang kritis.

Sehingga, mereka mampu memberikan penjelasan ke masyarakat sekitarnya.

"Ini sebagai agen perubahan. Dengan nalar kritis ini mereka bisa memilih dan memilah, sambil kami yang di pimpinan dan dosen-dosen juga mengarahkan buku buku yang berbahaya dan yang tidak,” ungkapnya.

Baca juga : BNPT Harap Guru Jadi Agen Pencegah Radikal Terorisme di Sekolah dan Lingkungan

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Eks Napiter, Ust. Alex Abu Qutaibah, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. JM. Muslimin, dan Direktur URAIS Kementerian Agama Adib.

Lalu, Direktur COMTC UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bono Setyo, serta Ketua Pusat Moderasi Beragama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Mahfud.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.