Dark/Light Mode

BNPT Harap Guru Jadi Agen Pencegah Radikal Terorisme di Sekolah dan Lingkungan

Rabu, 22 November 2023 22:51 WIB
Kegiatan Pendidikan Guru dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan, di Aula SMA 1 Palu, Sulteng, Rabu (22/11).
Kegiatan Pendidikan Guru dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan, di Aula SMA 1 Palu, Sulteng, Rabu (22/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berharap para guru, khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi agen pencegahan radikal terorisme di lingkungan sekolah dan masyarakat. Keterlibatan para guru ini sangat penting karena anak muda atau siswa sekolah menjadi target utama kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan paham kekerasan dan anti NKRI.

Hal ini disampaikan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Solihuddin Nasution, saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan “Pendidikan Guru dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan” di Aula SMA 1 Palu, Sulteng, Rabu (22/11). Kegiatan itu diikuti 150 peserta guru dari SMA 1 Palu dan beberapa SMA dan MAN di Kota Palu. Hadir dalam kegiatan ini Kepala SMAN 1 Palu Dahlam Mohamad Saleh dan Sekretaris Dinas Pendidikan Sulteng Azrul Ahmad.

“Kami berharap, dengan kegiatan ini, para guru bisa menyampaikan pada murid dan orang terkasih kita, keluarga, group WA (WhatsApp), tetangga, sehingga nanti Bapak/Ibu guru bisa jadi agen pencegahan radikal terorisme di lingkungan masyarakat. Bagaimanapun BNPT tidak mungkin memberikan sosialisasi kepada seluruh guru di Indonesia, dengan keterbatasan yang ada,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (22/11).

Solihuddin melanjutkan, kegiatan ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada para guru agar mengetahui bagaimana kelompok teror memapar target. Tidak hanya masyarakat awam, bahkan seorang profesor, rektor, TNI, Polri, dan seluruh lapisan masyarakat bisa terpapar radikal terorisme.

Baca juga : Dapil Jateng III, Perang Bintang Tersaji di Kandang Banteng

“Faktanya ada guru bisa terpapar, murid bisa terpapar. Makanya kami dari BNPT selalu berusaha mengajak seluruh elemen bangsa termasuk pendidikan untuk bersama memberikan pemahaman terutama kepada anak didik dan orang terdekat, bagaimana kelompok terorisme bisa menyasar semua orang,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dari hasil penelitian, yang paling banyak terpapar dari anak muda berusia 13-32. Untuk itu, kegiatan seperti ke depan akan lebih sering digelar sebagai upaya memberikan imunitas kepada anak didik dari paparan radikal terorisme. Kegiatan di SMA 1 Palu ini menjadi kegiatan perdana.

“Inilah tujuan digelar pelatihan guru. Hari ini pilot project kita. Tahun depan kita latihan seperti ini terutama di 10 wilayah yang indeks risiko terorisme tinggi yang kita utamakan,” tuturnya.

Menurutnya, dunia pendidikan harus melaksanakan fungsinya sesuai tugas dan tupoksi masing-masing. Dia berharap, nanti masyarakat punya resiliensi, punya imunitas, ketia mereka mengetahui bagaimana terorisme memapar seorang.

Baca juga : Polda Papua: KKB Berulah Lagi, Bakar Sekolah Dan Warga

“Kami sangat berterima kasih pada Bapak/Ibu dan semua pihak, terutama SMA 1 Palu, yang sama-sama kita mengusung visi Sekolah Damai di Sulteng. Saya yakin ini jadi visi kita semua. Kami berharap seluruh level sekolah jadi Sekolah Damai yang bersih dari intoleransi, radikalisme, dan bullying,” tandasnya.

Sekretaris Dina Pendidikan Sulteng Asrul Ahmad mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yaitu intoleransi, kekerasan termasuk kekerasan seksual, dan bullying. Ia berharap dengan kegiatan ini para guru bisa meningkatkan pemahamannya keterkaitan antara intoleransi dengan radikal terorisme dan bagaimana penyebaran terorisme itu masuk ke satuan pendidikan.

Sementara, Kepala SMAN 1 Palu Dahlan Mohammad Saleh berterima kasih kepada BNPT dengan digelarnya pelatihan guru ini di sekolahnya. “Bersyukur pada hari ini kegiatan Pelatihan Guru Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan ini. Karena memang kita ketahui masalah terorisme perlu didahului dengan pencegahan. Ini salah satu bentuk bagaimana BNPT berusaha untuk melaksanakan model-model pencegahan,” kata Dahlan. 

Pada kegiatan itu, para guru peserta pelatihan mendapat pencerahan dari Staf Khusus Deputi 1 BNPT Suaib Tahir yang memaparkan tentang Penguatan Daya Tangkal Terhadap Infiltrasi Paham Ekstremisme, Radikalisme, dan Terorisme. Pada kesempatan Suaib Tahir memaparkan tentang proses seseorang terpapar sampai melakukan aksi terorisme.

Baca juga : HNW Ingatkan Pentingnya Pendidikan Berorientasi Cinta Bangsa

Narasumber lainnya, dosen Fakultas Agama Islam Uhamka Muhammad Abdullah Darraz yang memaparkan “Sekolah Damai: Menumbuhkan Ketahanan Satuan Pendidikan dalam menolak paham Intoleransi, Kekerasan dan Bullying.

Setelah pelatihan guru, Kamis (23/11), juga di Aula SMAN 1 Palu, giliran ratusan murid SMA dan sederajat se-Kota Palu akan mengikuti Workshop dan Pelatihan Siswa Dalam Pencegahan Radikal Terorisme. Mereka akan dibekali pemahaman pencegahan radikal terorisme Redpel PMB BNPT Abdul Malik mitra deradikalisasi, dan perwakilan duta damai dunia maya Sulteng. Workshop itu akan dilanjutkan dengan Pentas Seni dan Budaya SMAN 1 Palu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.