Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dorong Sulteng jadi Pemasok Cabe Indonesia Timur

Senin, 14 Oktober 2019 21:01 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto (Foto: Humas Kementan)
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen menciptakan pemerataan pembangunan sektor pertanian. Salah satunya melalui pengembangan kawasan hortikultura. Mendukung hal tersebut, Ditjen Hortikultura mendorong Sulawesi Tengah menjadi pemasok cabe wilayah Indonesia Timur. 

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyampaikan bahwa Indonesia didominasi banyak kepulauan. Perlu strategi khusus untuk menjaga cabe agar merata sepanjang tahun. Salah satunya dengan menumbuhkan daerah sentra produksi. “Seperti di Sulawesi Tengah, secara geografi dan topografi sangat ideal menjadi buffer zone wilayah Indonesia  Timur,” ujar Prihasto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/10).

Tahun ini, kata Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini, melalui bantuan APBN, pemerintah mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan aneka cabe seluas 375 hektare di Sulawesi Tengah. “Kalau kawasan ini bisa dikelola dengan baik, fluktuasi pasokan dan harga bisa dieliminir,” sambung Anton.

Baca juga : Topan Hagibis Tak Pengaruhi Kondisi Cuaca di Indonesia

Bantuan pengembangan kawasan yang diberikan Kementerian Pertanian merupakan bentuk perhatian untuk menumbuhkan semangat petani dalam berbudidaya cabe pasca gempa 2018 lalu. Harapannya, Sulteng bisa mencukupi kebutuhan pasar wilayah Indonesia Timur yang selama ini masih bergantung dari Pulau Jawa. 

Senada hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Sulteng, Tri Iriyani, menyatakan kesiapannya untuk menggarap Indonesia Timur. Ia menyebut saat ini anggaran APBD untuk pengembangan hortikultura cukup besar dan masih akan berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya karena adanya pemulihan pasca gempa. 

“Tahun depan sekitar Rp 3 miliar. Rencananya akan kami manfaatkan untuk penyiapan sarana pra sarana yang dibutuhkan petani. Terutama pada daerah sentra cabe yang paling terdampak gempa, seperti Sigi yang terputus saluran irigasinya dari Humbasa.  Ini akan menjadi PR utama kami, bahwa sarana irigasi dan penyediaan air menjadi prioritas alokasi," terang Iriyani.

Baca juga : Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Korban Jembatan Runtuh di Taiwan

Pengurus kelompok tani Pompey Vay, Muchtar asal Kecamatan Dolo, Kabuaten Sigi menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah sehingga ia dan petani lainnya bisa kembali berbudidaya cabe. 

"Kami sangat senang mendapat bantuan dari pemerintah. Ini meringankan beban kami, apalagi sebentar lagi memasuki musim panen raya. Pertanaman cabe di Sigi sangatlah luas, bisa mencapai 150 hektare. Biasanya kami pasok sampai ke Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan sebagian ke Sulawesi Barat" ujar Muchtar saat ditemui oleh tim Monitoring Ditjen Hortikultura.

Sebagai informasi, produktivitas cabe besar di Sulawesi Tenggara sebanyak 5,7 ton per hektare dan cabe rawit 6,77 ton hektare. Khusus Kabupaten Sigi, cabe besar 9,86 ton per hektare dan cabe rawit 7,13 ton per hektare. Produksi total Sulteng pada 2018 sebesar 34.037 ton sementara Kabupaten Sigi 2018 sebesar 5.328 ton. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.