Dark/Light Mode

Menko Airlangga Saksikan Penandatanganan Perjanjian 3 Proyek Prioritas Di AZEC

Selasa, 19 Desember 2023 07:47 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) di forum Asia Zero Emission Community, mengaksikan penandatanganan dokumen perjanjian 3 proyek prioritas. (Foto: Dok.Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) di forum Asia Zero Emission Community, mengaksikan penandatanganan dokumen perjanjian 3 proyek prioritas. (Foto: Dok.Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang, Tokyo, Jepang, Sabtu (16/12/2023) lalu, telah membahas 3 proyek prioritas di bidang transisi energi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC).

Tiga proyek tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Geothermal di Muara Laboh, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut untuk komoditas pangan di Kalimantan Tengah.

Guna menindaklanjuti hasil pembahasan kedua Kepala Negara, maka Pemerintah bersama sektor swasta kedua negara membuat komitmen untuk pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri METI (Ministry of Economy, Trade, and Industry) Jepang Saito Ken menyaksikan penandatanganan beberapa dokumen perjanjian tersebut, sebagai implementasi dari AZEC di Kantor METI, Tokyo, Jepang, Senin (18/12/2023).

Baca juga : Di Magelang, Ganjar Tegaskan Pemberdayaan Pesantren jadi Prioritas

Komitmen yang disepakati tersebut antara lain terdiri dari yang pertama Power Purchase Agreement (PPA) (perjanjian jual beli Listrik) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muaralaboh.

PPA PLTP Muaralaboh mengatur kontrak PLN dengan PT Supreme Energy Muaralaboh untuk melakukan pembelian tenaga listrik dari PLTP dan harga patokan pembelian tenaga listrik oleh PLN dari PLTP tersebut.

Selain itu, ada Memorandum of Understanding (MoU) tentang Perlakuan Kredit Karbon untuk Proyek Energi atas Sampah (PLTSa) Legok Nangka antara PT PLN dengan Konsorsium Sumitomo Corporation - PT Energia Prima Nusantara Hitachi Zosen.

MoU tersebut mengatur pembagian kredit karbon yang dihasilkan oleh proyek antara Indonesia dan Jepang dan diadopsi sebagai proyek Japan Fund for the Joint Crediting Mechanism (JF-JCM) oleh ADB.

Baca juga : Dubes RI Untuk Jepang Heri Akhmadi Saksikan MoU Pembangunan RS Harapan Kita

Selanjutnya, dilakukan penandatanganan Preliminary Understanding antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT PLN, dan Sumitomo Corporation tentang implementasi kerja sama Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka.

Untuk perjanjian yang terkait kerja sama PLTSa Legok Nangka tersebut, Pemerintah Propinsi Jawa Barat, PLN, dan Sumitomo Corporation akan bekerja sama dalam penyelesaian isu-isu terkait pembangunan PLTSa Legok Nangka, yaitu peningkatan kapasitas dan edukasi publik terkait manajemen sampah dalam menjaga volume dan kualitas sampah yang akan digunakan pada PLTSa Legok Nangka.

Airlangga menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek Waste-To-Energy di Legok Nangka, Jawa Barat, mendasarkan pada pertimbangan bahwa PLTSa merupakan solusi yang efektif dalam mengolah sampah dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

"PLTSa akan dapat menyelesaikan masalah sampah di perkotaan dengan mengolah limbah dan memanfaatkannya sebagai sumber daya energi terbarukan," ujar Airlangga.

Baca juga : MangoStar Telkomsat Mudahkan Layanan Perbankan Digital Di Pulau Sambu

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga pada penandatanganan tersebut antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.