Dark/Light Mode

96 Negara Terpuruk Jadi Pasien IMF

Jokowi: Kita Patut Bersyukur, Indonesia Masuk 5 Besar Ekonomi Terbaik Dunia

Sabtu, 20 Januari 2024 10:37 WIB
Presiden Jokowi dalam acara Zikir, Doa, dan Shalawat Hari Lahir ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam acara Zikir, Doa, dan Shalawat Hari Lahir ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersyukur, karena Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dalam skala global atau nasional.

"Kita ingat, Covid hampir dua tahun lebih menerpa seluruh dunia. Tapi, kita mampu mengatasinya, baik dari sisi kesehatan atau ekonomi. Sampai saat ini, ada 96 negara yang masih belum bisa mengatasi ekonominya. Kesehatannya bisa diselesaikan, tapi ekonominya belum," kata Jokowi dalam acara Zikir, Doa, dan Shalawat Hari Lahir ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) dan Hari Lahir ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Total 96 negara tersebut, kini telah terpuruk dan menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).

"Sekali lagi, kita patut bersyukur. Apalagi, kita termasuk lima terbaik dunia untuk urusan ekonomi. Patut kita syukuri. Semua ini, berkat peran seluruh komponen bangsa. Termasuk, ibu dan bapak sekalian," sambungnya.

Baca juga : Menteri Hadi Tjahjanto: Peta Jalan Pemanfaatan Ruang Prasyarat Indonesia Jadi Negara High Income

Jokowi memaparkan, di tengah keterbatasan, pemerintah terus berupaya hadir untuk masyarakat. Di tahun 2023, misalnya. Subsidi dan bansos yang telah digelontorkan telah mencapai Rp 443 triliun.

"Gede sekali ini. Di antaranya untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS Kesehatan. Jadi, ke rumah sakit tidak bayar lagi. Siapa yang sudah merasakan?" tanya Jokowi, disambut meriah jawaban ibu-ibu Muslimat NU, yang ramai mengacungkan tangan.

"Kemudian Kartu Pintar dan Kartu Indonesia Pelajar (KIP) Kuliah. Siapa yang putra-putrinya merasakan? Kemudian Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako," imbuhnya.

Program PKH, jelas Jokowi, tidak diberikan kepada seluruh keluarga di Indonesia. Hanya dialokasikan kepada keluarga yang membutuhkan. Program tersebut kini telah mencakup 9,9 juta keluarga. 

Baca juga : Zulhas Mau Atur Ekspor Kratom Ke Paman Sam

"Kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera," ujarnya, berguyon.

Seluruh bantuan tersebut diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Momentum seperti ini, menurut Jokowi, harus dipertahankan. Bahkan, ditingkatkan. Demi menggapai cita-cita, mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.

 

 

Baca juga : Indonesia Emas 2045 Khawatir Tak Tercapai

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.