Dark/Light Mode

BNPT Perkuat Kolaborasi Bangun Daya Tangkal Masyarakat pada Ideologi Radikal

Rabu, 7 Februari 2024 16:20 WIB
Kepala BNPT Komjen Prof Rycko Amelza Dahniel (kedua kiri). (Foto: Dok. BNPT)
Kepala BNPT Komjen Prof Rycko Amelza Dahniel (kedua kiri). (Foto: Dok. BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Daya tangkal masyarakat terhadap ideologi radikal terorisme perlu terus dibangun untuk memerangi penyebaran paham-paham kekerasan tersebut. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak pernah lelah mengimbau keterlibatan seluruh pihak menjadi mitra strategis dalam menjalankan program penanggulangan terorisme. 

Hal itu dikatakan Kepala BNPT Komjen Prof Rycko Amelza Dahniel saat bersilarutahmi dengan dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Duta Damai Dunia Maya dan Duta Damai Santri Regional Jawa Tengah, di Hotel Tentrem, Semarang, Selasa (5/2).

Rycko menyatakan, BNPT tidak bisa bekerja sendirian. Keberadaan FKPT, Duta Damai dan Duta Santri menjadi mitra strategis BNPT untuk memperkuat resiliensi masyarakat dalam mencegah penyebaran ideologi radikal terorisme, perannya sangat penting.

"Kalau FKPT, Duta Damai, dan Duta Santri bisa berkolaborasi seperti ini tentunya dapat menumbuhkan daya tangkal atau daya cegah dan perlawanan untuk mencegah teroris  yang secara terang-terangan ingin mengubah dasar negara kita,” ujar Rycko, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (7/2).

Dia lalu mengingatkan soal domain kerja FKPT, Duta Damai maupun Duta Damai Santri sebagai ujung tombak bisa diperkuat dan diintensifkan untuk berfokus di wilayah pencegahan. Yaitu membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi untuk bersinergi dalam menjalankan program-programnya.  

Baca juga : Usai Debat Terakhir, Prabowo Pulang Kampung Disambut Puluhan Ribu Masyarakat Sulawesi Utara

Bentuk sinergi itu, kata Rycko, bisa diwujudkan dalam bentuk seminar daring melalui siaran langsung media sosial yang dikelola Duta Damai maupun Duta Damai Santri. Kemudian, dalam seminar tersebut, FKPT bisa mengisi siaran langsung media sosial dengan berbagai kajian dalam upaya kontra radikalisasi.  

“Ini merupakan bentuk edukasi kepada publik dan upaya pencegahan dini. Edukasi merupakan kata kunci untuk memberantas sel-sel jaringan terorisme,” katanya. 

Dia optimis, bila hal tersebut bisa dilakukan, bangsa Indonesia akan semakin aman, damai, lestari. Juga tercipta kasih sayang, cinta Tanah Air, jauh dari intoleransi, jauh kekerasan maupun ideologi kekerasan yang ingin memaksakan kehendak yang diaggapnya paling benar. 

“Karena bahan baku utama radikal terorisme adalah intoleransi. Oleh sebab itu, segala bentuk ancaman intoleransi harus diberi counter-nya. Karena tidak ada keagamaan yang mengajarkan kekerasan, dan orang yang terpapar itu adalah korban. Korban yang tertipu oleh yang salah menafsirkan dalam sudut pandang yang kecil. Dan ini adalah menjadi tanggung jawab kita bersama tak hanya BNPT namun masyarakat secara luas,” ujar alumni Akpol tahun 1988 ini .  

Dijelaskannya, radikalisme terorisme menyerang keyakinan, bukan keinginan. Sehingga pelakunya memiliki kecenderungan keras kepala dan susah untuk diajak kembali kepemikiran yang moderat. 

Baca juga : BNPT: Generasi Muda Sasaran Utama Kelompok Radikalisme

Ia menegaskan, ini tantangan berupa lack of ideology education perlu diberantas dengan wawasan kebangsaan. Penerus bangsa perlu diberi ilmu pengetahuan yang massif, dan terstruktur didampingi nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan kebudayaan, kebangsaan, kenusantaraan, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. 

Dia mengatakan, dari hasil penelitian Setara Institute pada 2016-2023, telah terjadi peningkatan proses radikalisasi yang masif menyasar tiga pihak yang dianggapnya sangat rentan, yaitu remaja, perempuan, dan anak-anak. 

“Ketiga pihak ini sangat rentan karena strategi propaganda paham radikal terorisme berganti, dari awalnya menggunakan hard approach secara langsung, kini menjadi soft approach di berbagai platform media daring,” ujar mantan Kapolda Jateng dan Kapolda Sumut ini. 

Ketiga pihak ini, menurutnya, sangat mudah dibujuk dengan menggunakan narasi yang dibalut jubah dan atribut-atribut keagamaan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPT menjelaskan bahwa di tahun 2024 ini pihaknya memiliki tujuh program prioritas yang diharapkan dapat menciptakan sekaligus menguatkan public awareness dan public engagement dalam upaya bersama penanggulangan terorisme. 

Baca juga : DKI Siap Guyur Sembako Murah Di 267 Kelurahan

Program-program prioritas untuk membangun daya tahan masyarakat yaitu Program Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja, Program Pembentukan Desa Siap Siaga Desa Damai, Program Pembentukan Sekolah Damai, Program Pembentukan Kampus Kebangsaan, Program Asesment Pegawai dengan Tugas Resiko tinggi, Program Penanganan Asosiaisi WNI yang terafiliasi Foreight Terrorist Fighter (FTF) dan Program Deradikalisasi Luar Lapas kepada keluarga napi. 

Oleh karena itu, pihaknya bersyukur ada perpanjangan tangan di setiap daerah di Indonesia melalui FKPT, Duta Damai, dan Duta Damai Santri. “Harapannya tentu dapat menjadi ujung tombak dalam menangkal segala bentuk ancaman berbasis ideologi ataupun paham radikal yang dapat membahayakan keberlangsungan persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo menambahkan, silaturahmi ini adalah upaya untuk merawat komunikasi, bertukar informasi dan pengalaman, serta berdiskusi tentang kendala yang terjadi selama bertugas mencegah paham ideologi kekerasan radikal berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme.  

“Harapannya kegiatan ini dapat menjadi ajang memperkuat bisa sharing dengan pak Kepala BNPT, karena beliau menyampaikan strategis, taktis dan daya dorong luar biasa,” ujar Mayjen TNI Roedy Widodo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.