Dark/Light Mode

Kepala BNPT Letakkan Batu Pertama Museum Nasional Penanggulangan Terorisme

Minggu, 25 Februari 2024 14:24 WIB
Foto: BNPT
Foto: BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel meletakkan batu pertama di lahan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme yang bertempat di komplek IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Rycko menyambut baik pembangunan museum pertama penanggulangan terorisme di Indonesia.

Museum ini dinilai dapat meningkatkan edukasi dan gambaran perjalanan panjang sejarah penanggulangan terorisme yang terjadi, baik di Indonesia maupun di dunia.

Baca juga : Agus Fatoni Lantik 52 Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemprov Sumsel

"Kita menjadi saksi sejarah peletakan batu pertama pendirian Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Di Indonesia. Pendirian Museum ini sebagai sarana edukasi dan juga sebagai sarana rekreasi dengan pemandangan yang indah," kata Rycko, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (25/2/2024).

Rycko menambahkan, museum bergaya modern kontemporer ini akan menampilkan artefak sekaligus dokumentasi yang dihimpun dalam bentuk fisik maupun digital.

Nantinya, museum ini direncanakan juga dapat dinikmati secara digital. Menurutnya, ada museum untuk mengabadikan berbagai peristiwa dengan berbagai artefaknya dan perpustakaannya.

Baca juga : Moeldoko Pastikan Hak Petugas Pemilu Yang Meninggal Dunia Terpenuhi

"Museum ini juga merupakan museum hibrida, gabungan antara museum tradisional konvensional dalam bentuk bisa dilihat fisik bisa dikunjungi maupun digital. Sehingga siapa pun bisa mengakses dan mendapatkan berbagai informasi museum ini dengan menggunakan sarana digital," jelasnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyampaikan,  kehadiran museum ini menjadi dapat memberikan edukasi tentang sejarah BNPT.

Selain itu, sejarah terorisme di Indonesia maupun di dunia, sehingga dapat meningkatkan daya tangkal masyarakat sehingga sel radikalisme dapat dipersempit.

Baca juga : Herbalife Gelar Pekan Sarapan Nasional ke Sembilan di 150 Kota

"Memang harus ada cerita tentang terorisme di Indonesia. Dari legenda terorisme yang ada dan orang-orang yang memang diduga, mereka-mereka cara berpikirnya berbeda. Mudah-mudahan museum ini bukan hanya sebatas sejarah BNPT dan ini juga sejarah dunia dan harus dijaga. Pride-nya harus dijaga dan tetap dilaksanakan menjaga supaya sel terorisme tidak hidup," ungkap Sahroni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.