Dark/Light Mode

Kementan Ikut Keroyok Masalah Stunting

Rabu, 30 Oktober 2019 17:02 WIB
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Humas Kementan)
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu program prioritas Presiden Jokowi di periode kedua ini adalah pembangunan sumber daya manusia. Komitmen pemerintah untuk mencetak generasi emas yang sehat dan kuat salah satunya adalah dengan upaya menekan angka stunting alias bayi dengan tubuh kerdil di Indonesia.

Kementerian Pertanian (Kementan) ikut ngeroyok program ini bersama tujuh kementerian/lembaga lain. Yaitu melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) mendukung program pengentasan daerah rentan rawan pangan.

Baca juga : Wamen dan Dua Matahari

Dalam arahannya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya maksimal dari negara dalam membuktikan kehadirannya di tengah rakyat. “Kerja sama ini merupakan keterpanggilan tanggung jawab moralitas kebangsaan. Saya berharap hari ini adalah bagian dari implementasi kita, bahwa bangsa tidak salah memilih kita untuk mengurus bangsa dan negara ini,” ungkap Syahrul, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/10). 

Syahrul mengatakan, penyebab kerawanan pangan di Indonesia sangat multifaktor. Karena itu, penyelesaiannya harus dilakukan secara multisektor juga.

Baca juga : Pengetahuan Kesehatan Gigi di Grogol Masih Minim

“Indonesia adalah negara besar ke empat dunia, terdiri dari 17 ribu lebih pulau dengan jumlah penduduk mencapai 267 juta jiwa. Tidak gampang untuk bisa menjadikan negara ini sesuatu yang bisa terjaga dengan baik. Cara satu-satunya adalah bagaimana kita sama-sama bertanggung jawab terhadap pangan dari 267 juta jiwa rakyat Indonesia,” ungkap Syahrul.  

Syahrul lalu menekankan perlunya dukungan lintas sektor dalam penanganan daerah rentan rawan pangan. Berdasarkan hasil Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas-FSVA) 2018, masih terdapat 88 kabupaten/kota atau 17,1 persen di Indonesia masih masuk katergori daerah rentan rawan pangan.

Baca juga : Seniman Amerika Ajak Masyarakat Lindungi Terumbu Karang

“Katakanlah 34 provinsi, 582 kabupaten kota yang rawan berapa, kita sama-sama konsentrasi. Apalagi teman-teman dari kabupaten dan provinsi. Kita harus bersatu, kita maping data yang benar, kita fokus pada data itu,pada daerah rawan yang kita miliki, kita harus saling melengkapi. Saya yakin bisa,” tegas Syahrul. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.