Soal Lonjakan Calon Pemudik, Wapres Pastikan Pemerintah Telah Siapkan Antisipasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin memastikan Pemerintah telah menyiapkan antisipasi menghadapi lonjakan calon pemudik pada Lebaran 2024. Kata dia, semua aspek pendukung mudik menjadi fokus perhatian mulai dari keamanan hingga ketersediaan hingga ketersediaan moda transportasi. 

"Saya kira (kenaikan jumlah pemudik) itu sudah diantisipasi melalui Sidang-sidang Kabinet. Baik yang menyangkut keamanan, transportasi, dan ketersediaan untuk pengangkutan,” kata Wapres kepada usai menyaksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Claro, Kendari, Kamis (21/03/2024). 

Baca juga : Jembatan Cisadane Rusak Parah, Tokoh Desak Pemerintah Bangun Akses Alternatif

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi adanya peningkatan jumlah pemudik pada Lebaran 2024. Sebanyak 193 juta orang diprediksi akan melakukan perjalan mudik. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2023, yaitu 123 juta orang.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengimbau kepada para calon pemudik untuk selalu mengedepankan keamanan diri. 

Baca juga : Pemudik 2024 Diprediksi 193 Juta Orang, Menhub Siapkan Antisipasi

“Saya mengimbau untuk tidak menggunakan motor karena berbahaya dan berbagai antisipasi yang lainnya baik dari Kepolisian, Kementerian Perhubungan, itu semuanya sudah disiapkan oleh Pemerintah,” ungkap Wapres.

Wapres menilai, pelaksanaan pengaturan mudik tahun sebelumnya sudah berjalan baik, sehingga dapat diadaptasi dan ditingkatkan pada tahun ini. “Tahun yang lalu sudah bagus hasilnya dan Saya kira tahun ini akan lebih baik lagi dari tahun yang lalu,” harapnya.

Baca juga : Kado Lebaran Untuk PNS, Pemerintah Naikkan THR Dan Gaji Ke-13 Sebesar 8 Persen

Mengenai kenaikan tarif moda transportasi pada musim mudik, Wapres mengingatkan pada pihak operator agar tidak menaikkan harga tiket terlalu tinggi sehingga membebani rakyat.

“Memang semuanya sekarang terjadi indikasi kenaikan harga pangan, jadi berpengaruh kepada yang lainnya. Namun, kita harapkan masih dalam batas wajar, yang masih masuk akal dan jangan terlalu tinggi. Itu nanti diatur oleh pemerintah,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.