Dark/Light Mode

Turunkan Harga Beras

Pengamat: Perlu Kolaborasi Antar Lembaga Pemerintah, Termasuk Satgas Pangan

Kamis, 29 Februari 2024 12:42 WIB
Pedagang menjual beras di Sebuah Agen Beras di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/24). (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Pedagang menjual beras di Sebuah Agen Beras di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/24). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kolaborasi antar lembaga pemerintah, termasuk Satgas Pangan, diperlukan untuk mencegah kenaikan harga beras.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah berpendapat, kolaborasi antar lembaga sangat diperlukan.

Apalagi, menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Selain itu, kata Trubus, kebijakan yang dibuat juga harus transparan.

"Perlu juga koordinasi dengan Satgas Pangan Polri itu, ketiga lembaga itu harus berkoordinasi untuk menangani beras secara merata sehingga harga beras bisa ditekan," katanya kepada wartawan, Kamis (29/2/2024).

Trubus menilai, sejauh ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga beras.

Baca juga : Kemendag Diminta Gerak Cepat

Salah satunya, mengimpor beras, meskipun kebijakan ini dinilai hanya bisa mengatasi masalah sementara.

"Ada beberapa daerah akibat iklim itu mengalami gagal panen, panen beras mengalami penurunan," tuturnya.

Selain itu, Trubus memprediksi, harga beras di beberapa daerah akan berangsur turun menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran Idulfitri.

Saat ini, harga beras di sejumlah daerah terpantau mulai turun. Penjualan beras kualitas medium dari Bulog misalnya dijual di Pasar Induk Beras Cipinang dengan harga Rp 10.600/kilogram.

"Penurunan harga beras bisa terus berlangsung sampai Ramadan dan Lebaran," ungkap Trubus.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Menang Telak Di Amerika Serikat Dan Kanada

Namun, Trubus menyebut kondisi tersebut tetap tergantung pada kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini menjaga public trust ya, kepercayaan kepada pemerintah," ingat Trubus.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) sebelumnya mengungkapkan, harga beras saat ini melonjak hingga 20 persen. Padahal, Ramadan masih cukup jauh.

Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan harga beras saat ini menjadi Rp 18 ribu per kilogram (kg). Naik tinggi dibandingkan harga biasa yang berkisar Rp 14 ribu per kg.

Sementara Presiden Jokowi menyebut, harga beras sudah turun di sejumlah pasar.

Baca juga : Pasokan Sembako Kudu Diperkuat Dari Sekarang

Ia pun meminta narasi harga beras naik tidak langsung ditelan mentah-mentah. Jokowi meminta agar masyarakat kembali memeriksa harga beras di pasaran.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu ya (harga beras naik). Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek ke Pasar Johar, ini pasar-pasar beras harus dicek. Coba kalian datang ke Pasar Cipinang, cek harga turun apa naik. Cek di Pasar Johar, naik atau tidak, turun atau tidak," kata Jokowi usai menghadiri acara Rapim TNI/Polri, di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.