Dark/Light Mode

Menteri Bahlil Beberin Jurus Sukseskan Proyek Swasembada Gula Di Merauke

Jumat, 17 Mei 2024 22:45 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. (Foto: Kementerian Investasi)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. (Foto: Kementerian Investasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membeberkan, strategi untuk memastikan kelancaran proyek swasembada gula di Merauke.

Menurutnya, pembangunan kebun tebu terintegrasi dengan industri gula dan bioetanol tersebut akan berhasil dengan teknologi yang tepat. Hal itu diungkap Bahlil saat berkunjung ke lokasi usaha salah satu perusahaan pengembang proyek tersebut, PT Global Papua Abadi (PGA) di Merauke, Papua Selatan, Jumat (17/5/2024).

“Program di Merauke ini kan sudah beberapa kali gagal kan, ada Merauke Integrated Food and Energi Estate (MIFEE). Saya tidak pengin yang ini kemudian mengalami hal nasib yang sama,” ungkapnya.

Baca juga : Menteri Bahlil Tinjau Lahan Gula-Bioetanol Di Merauke

Menurutnya untuk menjamin keberhasilan kebijakan pemerintah yang baru untuk mewujudkan swasembada gula di Merauke, tidak bisa lagi menggunakan sistem manual, melainkan harus dengan sistem mekanisasi. Untuk diketahui, mekanisasi merupakan pengaplikasian teknologi dan manajemen dengan berbagai jenis alat mesin pertanian dan tenaga yang profesional.

“Nah, untuk membangun ini tidak bisa lagi kita memakai pola-pola lama. Tidak bisa lagi sistem manual. Kita sudah harus sistem mekanisasi. Nah oleh karena mekanisasi, maka padat teknologi,” tutur Bahlil.

Lebih jauh, Bahlil juga menyinggung pentingnya untuk melakukan pengembangan bibit yang cocok dengan kondisi tanah di lokasi perkebunan.“Jadi bukan hanya persoalan lahannya, bukan hanya berapa besar area yang akan dibuka tetapi bibit yang cocok untuk ditanam di sini itu bibit apa?” pungkasnya.

Baca juga : PGN Beberin Jurus Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Di Masa Transisi

Pada kesempatan yang berbeda, PT PGA menyampaikan bahwa perusahaan telah menetapkan target produksi sebesar 2,6 juta ton gula dan 244 juta liter bioetanol per tahun. Regional Head PT PGA Andini menyampaiakan, untuk mencapai target tersebut, perusahaan sudah membangun research center yang fokus dalam pengembangan bibit terbaik. Menurutnya, penelitian bibit merupakan kunci keberhasilan pengembangan perkebunan tebu.

“Kita belajar dari Australia. Dalam jangka ratusan tahun. produksinya tetap stabil di kisaran 100 ton per hektar. Itulah kenapa kami menjalin kerja sama dengan SRA (Sugar Research Australia)” ungkap Andini.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek swasembada gula di Merauke diimplementasikan atas dasar Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Presiden Joko Widodo membentuk satgas tersebut dengan tujuan percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomassa di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.