Dark/Light Mode

Yaqut Siapkan Sanksi Berat bagi Travel Nekat Berangkatkan Jemaah Visa Non Haji

Senin, 10 Juni 2024 12:51 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: MCH 2024)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas prihatin dengan banyaknya jemaah yang menjadi korban akibat ingin berhaji tapi menggunakan visa non haji. Mereka tidak diizinkan masuk ke Makkah bahkan tidak sedikit yang dideportasi.

Menag menegaskan komitmennya pada pelindungan jemaah. Pria yang akrab disapa Gus Men menyiapkan sanksi berat pada travel nekat.

Menurutnya, Menteri Haji Arab Saudi, Taufiq F Al Rabiah, saat datang ke Indonesia, sudah mengatakan bahwa pemerintahnya akan sangat serius terhadap jemaah yang tidak menggunakan visa haji resmi. Mereka akan dilarang untuk masuk mengikuti ibadah haji.

Baca juga : BSI Siapkan 200 Kursi Roda Bagi Jamaah Haji Lansia

"Kita, Pemerintah Indonesia, juga sudah menyampaikan. Tapi, masih ada beberapa yang nekat. Saya sudah perintahkan Pak Dirjen (Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief) untuk melakukan tindakan tegas terhadap travel-travel yang seperti ini," tegas Yaqut, saat tiba di Jeddah, Arab Saudi, Minggu malam (9/6/2024).

"Ada sanksi berat bagi travel-travel yang tetap nekat memberangkatkan jemaah dengan menggunakan visa di luar visa haji resmi," sambungnya.

Gus Men melanjutkan, sanksi paling berat yang bisa dilakukan adalah mencabut izin travel. Namun, jika hanya mencabut izin, maka pelaku nantinya juga bisa membuat travel lagi. Karenanya, dia tengah memikirkan upaya lain untuk mengatasi masalah berhaji dengan visa non haji. Salah satunya, akan mengkaji dan berkoordinasikan dengan pihak imigrasi, agar ke depan, visa non haji resmi tidak diizinkan ke Saudi dulu saat musim haji.

Baca juga : Amanda Soemedi Buka Ngopi Cantik Bersama Mitra Dekranasda Jabar

Menag paham, semua warga negara berhak bepergian ke mana pun. Namun, perlu ada upaya agar korban jemaah berhaji dengan visa non haji tidak berulang.

"Concern kita ada pada pelindungan jemaah, supaya tidak ada jemaah yang menjadi korban lagi. Kasihan kan, sudah sampai sini, lelah, dideportasi, dan tidak bisa masuk lagi selama 10 tahun. Kasihan. Saya kira itu," sebutnya.

"Ini kasihan jemaah kita menjadi korban. Ini juga PR bagi pemerintah untuk memberikan sosialisasi kembali kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan visa ini (non haji). Karena ini saya kira harus menjadi concern bersama. Teman-teman media saya juga minta dibantu untuk menyampaikan kepada publik," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.