Dark/Light Mode

Kemenkes Percepat Pemenuhan Hak Masyarakat Dalam Layanan Kesehatan

Kamis, 13 Juni 2024 15:46 WIB
Foto: Kemenkes.
Foto: Kemenkes.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjalankan strategi transformasi kesehatan dengan 6 pilarnya.

Pemenuhan sarana prasarana baik layanan primer maupun layanan rujukan terus dilakukan.

Adanya program pengampuan layanan prioritas Kanker Jantung Stroke dan Uronefro (KJSU) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), merupakan upaya pemerataan dan keadilan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan tanpa harus lama mengantre ataupun melakukan perjalanan di luar provinsinya untuk mendapatkan layanan tersebut.

Adapun pemenuhan alat alat diagnostik maupun layanan untuk operasi dapat dengan cepat dipenuhi melalui mobilisasi berbagai sumber pendanaan.

Baca juga : Wamenkes: Pangan Yang Sehat Dan Aman Bisa Cegah Berbagai Penyakit

Tetapi yang masih menjadi tantangan besar adalah ketersediaan SDM kesehatan untuk menjalankan layanan KJSU.

Berbagai langkah terobosan diambil untuk mengatasi rasio dokter yang rendah di Indonesia, yang masih di angka 0,46 per 1.000 penduduk.

Rasio ini membuat Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang memiliki rasio dokter di atas 1 per 1.000 penduduk.

Salah satunya adalah melalui pemanfaatan tenaga medis Warga Negara Asing (WNA) untuk kegiatan transfer of knowledge sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan tertentu. Dokter dengan kompetensi dan keahlian tersebut tidak tersedia atau sangat terbatas di RS Kemenkes.

Baca juga : KCIC Imbau Masyarakat Tak Main Layangan Di Sekitar Jalur Kereta Cepat

“Kebutuhan transfer of knowledge dalam rangka percepatan penguasaan bidang keahlian tertentu seperti transplantasi jantung, tata laksana kelainan jantung bayi dan anak serta pengembangan precision medicine di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya, seperti keterangan yang diterima RM.id, (13/6/2024).

Program tersebut baru-baru ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik di Medan, Sumatera Utara, bekerja sama dengan King Salman (KS) Relief dan Muslim World League dari Arab Saudi untuk menyelenggarakan transfer of knowledge dan kegiatan sosial berupa operasi jantung gratis bagi pasien tidak mampu.

Kegiatan tersebut terdiri dari tiga periode pelayanan. Periode pertama berlangsung dari awal Mei hingga 27 Mei, yang menargetkan 10 pasien.

Periode kedua berlangsung dari 2 hingga 9 Juni 2024. Periode ketiga berlangsung dari 25 hingga 1 Juli 2024. Periode kedua dan ketiga menargetkan 15-20 pasien.

Baca juga : RS Atma Jaya Buka Layanan Kesehatan Lansia Terpadu

Tim medis berjumlah 22 orang dari Arab Saudi akan terus membantu menyelamatkan nyawa masyarakat tidak mampu dan juga memberikan ilmu dan keterampilan bedah jantung terbuka tingkat lanjut kepada dokter-dokter Indonesia.

Sudah banyak Rumah Sakit (RS) Kemenkes yang merupakan RS wahana pendidikan bagi dokter spesialis maupun subspesialis yang melakukan alih teknologi melalui kerja sama dengan tenaga medis WNA.

Pengaturan terkait program ini akan mengacu pada peraturan dan ketentuan yang ada.

Selanjutnya, penting bagi para direksi rumah sakit Kemenkes melakukan kajian kebutuhan dan mengusulkan kebutuhan program ini berdasarkan situasi rumah sakit masing masing.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.