Dark/Light Mode

Gawat, Bali Diserang Virus Radang Otak?

Minggu, 11 November 2018 09:53 WIB
Menkes Nila F. Moeloek  (Foto: Twitter @KemenkesRI
Menkes Nila F. Moeloek (Foto: Twitter @KemenkesRI

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengecek kebenaran virus radang otak atau Japanese Encephalitis (JE) di Bali. Virus ini paling banyak berkembang di hewan babi. Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, belum bisa memastikan kebenaran penyebaran penyakit tersebut. “Kami sedang menelaah tingkat kebenaran virus tersebut. Kami minta Balai Besar Lab Kesehatan untuk segera mengecek,” katanya. 

Baca juga : Waduh, Yusril Nyerang Terus

Nila mengaku mendapat kabar dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, terkait penyebaran Japanese Encephalitis di Bali. Penyebaran virus hewan ini dikhawatirkan akan mengganggu pariwisata di Indonesia. “Saya bilang sebentar Pak, kami sudah melakukan imunisasi tahun lalu. Karena katanya wisatawan bakal turun. Hal demikian ternyata sangat berkaitan dengan ekonomi,” ujar Nila.

Baca juga : Kasus Bupati Boyolali, PDIP Pasang Badan

Dijelaskan, virus Japanese Encephalitis paling banyak berkembang di hewan babi. Biasanya nyamuk memakan darah hewan itu dan virus tersebut dibawa berpindah ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Wilayah yang rentan terjangkit virus itu adalah daerah yang banyak memiliki populasi babi.  Sulawesi Utara, kata Nila, sudah negatif terkait virus Japanese Encephalitis. Ia menambahkan, tahun lalu, pemerintah sudah menggalakkan imunisasi untuk mencegah penyebaran virus tersebut di Bali. “Imunisasi di Bali sudah kita lakukan. Japanese Encephalitis dulu tidak masuk imunisasi dasar lengkap, karena kita ada keterbatasan. Tapi, tahun lalu sudah kita lakukan di Bali,” jelasnya.

Baca juga : DP Rumah 0% Dicontek Pemerintah, Anies Senang

Isu penyebaran virus Japanese Encephalitis beredar setelah pemerintah Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya, yang ingin berpergian ke Indonesia. Dalam situs smartraveller.gov.au, pemerintah Australia menyarankan warganya agar berhati-hati terhadap virus ini. Di laman itu, tertulis semua daerah di Indonesia, yang rawan terjangkit virus Japanese Encephalitis.  Bali. Sulawesi Tengah, dan Papua masuk dalam kategori rawan tingkat rendah. Sedangkan Sulawesi Tengah dan Papua, termasuk daerah  yang rawan tingkat tinggi terjangkit virus JE. “Hindari gigitan nyamuk dan pergilah ke dokter untuk mendapatkan vaksin sebelum anda berpergian,” tulis laman itu. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.