Dark/Light Mode

Kemenperin Bidik Penyerapan Anggaran Semester I Capai 42 Persen

Senin, 13 Januari 2020 16:20 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto. ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto. ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sepanjang 2019 mencapai 92,23 persen atau Rp 3,2 triliun dari pagu efektif sebesar Rp 3,5 triliun. Kemenperin menargetkan Semester I-2020 penyerapan anggaran capai 42 persen.

“Realisasi itu merupakan capaian yang luar biasa. Selanjutnya, dengan meningkatnya alokasi pagu anggaran, kami terus berupaya untuk lebih mengefektifkan pemanfaatan anggaran tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Kick-off Pelaksanaan Anggaran Kemenperin Tahun 2020 di Jakarta, Senin (13/1).

Agus berharap, kepada seluruh Kepala Satuan Kerja (KSK) di lingkungan Kemenperin agar dapat memberikan perhatian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan serta melakukan monitoring dengan intens. Sebab, progres pencapaian realisasi anggaran menjadi tanggung jawab KSK.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi pada rapat kabinet paripurna beberapa waktu lalu, yang menekankan bahwa seluruh kementerian dan lembaga untuk mempercepat proses belanja modal. Dalam hal ini, penyerapannya diharapkan optimal dan good governance harus tetap dijaga,” paparnya.

Baca juga : Menteri BKS: Semua Siap 100 Persen

Agus menyebutkan, Kemenperin menargetkan penyerapan anggaran sampai semester I-2020 sebesar 42,64 persen. “Saya akan memantau serta mengevaluasi penyerapan anggaran hingga semester I dengan target tersebut,” ujarnya. 

Oleh karena itu, dalam rangka membangun akuntabilitas kinerja Kemenperin agar tertib sesuai peraturan yang berlaku, Agus juga meminta kepada masing-masing pengelola anggaran untuk dapat bertindak profesional serta melaksanakan kegiatan dengan tepat waktu dan memberikan output yang bermanfaat.

“Kepada Para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), harus bisa mengetahui dan memahami apa yang menjadi tanggungjawabnya sehingga tidak berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian di kemudian hari,” tegasnya.

Guna menapaki 2020 yang penuh tantangan dan masih adanya ketidakpastian ekonomi global, menurut Agus, pemerintah tetap memberikan perhatian serius terhadap pembangunan industri nasional. Misalnya, langkah-langkah untuk meningkatkan investasi di Indonesia, mulai dilakukan dan menjadi salah satu fokus pada paket-paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan saat ini.

Baca juga : 2019, Penerbangan Domestik Turun 17,5 Persen

“Kita ketahui bahwa Bapak Presiden Jokowi memiliki latar belakang sebagai seorang industrialis, sehingga beliau memiliki komitmen dalam mendorong sektor industri dan memahami kebutuhan pelaku industri. Untuk itu, kita perlu optimistis terhadap upaya memacu perekonomian nasional,” tuturnya. 

Agus menambahkan, Kemenperin akan membuat kebijakan pembangunan industri sesuai visi misi Presiden. Langkahnya dilakukan melalui pendekatan top-down sehingga ada sentuhan dari negara untuk keberlangsungan industri serta melakukan bottom-up dari hasil berbicara langsung dengan para pelaku industri mulai sektor hulu hingga hilir.

“Oleh karenanya, saya minta kepada para pejabat eselon I  beserta jajarannya, dapat melihat kembali seluruh kegiatan dan melakukan penyesuaian untuk mengakomodir beberapa fokus kegiatan sesuai dengan arah dan kebijakan Bapak Presiden pada 2020 ini,” imbuhnya.

Agus menambahkan, penyerapan anggaran yang dilakukan Kementerian/Lembaga (K/L) memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia di tengah dinamika perekonomian global yang terjadi. Situasi tersebut berpotensi memengaruhi perekonomian nasional, meskipun di sisi lain memberikan potensi baru bagi Indonesia untuk mengembangkan ekonominya.

Baca juga : Menperin Ajak Pengusaha Taiwan Investasi di Sektor Otomotif

Pada 2020, pagu anggaran Kemenperin sebesar Rp 2,9 triliun. Adapun alokasi terbesar akan digunakan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri hingga Rp 1,06 triliun. Selain itu, program pengembangan teknologi dan kebijakan industri sebesar Rp 694,63 miliar serta program penumbuhan dan pengembangan industri kecil, menengah dan aneka (IKMA) sebesar Rp365,77 miliar. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.