Dark/Light Mode

Tiga Gubernur Mangkir Rapat Banjir Di DPR

Rabu, 26 Februari 2020 23:25 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten, Wahidin Halim batal menghadiri rapat kerja Penanganan Banjir Jabodetabek bersama Komisi V DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (26/02). 

Hadir dalam rapat tersebut,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bagus Puruhito, dan Bupati Bogor, Ade Yasin

Ia mengatakan, penanganan banjir di Indonesia, termasuk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) harus dilakukan secara terintegrasi berdasarkan satuan wilayah sungai tanpa dibatasi wilayah administrasi, sehingga diperlukan koordinasi yang baik antara Pemerintah pusat dan daerah. 

“Penanganan banjir pendekatannya bukan pada batasan administratif, namun batasan wilayah sungai. Jabodetabek terdiri dari Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, dan Sungai Citarum. Untuk penanganan Sungai Ciliwung seperti yang pernah disampaikan Bapak Presiden Jokowi, sudah ada master plannya sejak tahun 1973. Kemudian direview pada 1997 dan terakhir pada 2007. Insya Allah dengan mengerjakan master plan tersebut, dapat mengurangi banjir di wilayah Jakarta,” kata Basuki. 

Baca juga : BNPB: Pengambilan Air Tanah Picu Banjir di Jakarta

Dikatakan Basuki, masterplan pengendalian banjir Jakarta memuat pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT), Sudetan (floodway) dan bendungan kering di hulu Sungai Ciliwung. 

“Di hulu Ciliwung, kita sedang bangun Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Nanti di tengah di Bidara China ada Sudetan yang mengalirkan debit air dari Kali Ciliwung ke KBT untuk mengurangi beban aliran di pintu air Manggarai,” ujarnya. 

Dari masterplan tersebut, Basuki mengaku, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pekerjaan peningkatan kapasitas sungai melalui pelebaran dan pengerukan Sungai Ciliwung sepanjang 16 km dari rencana keseluruhan 33 km. 
Peningkatan kapasitas sungai juga dilakukan di Kali Angke Hulu dengan realisasi sepanjang 30,4 km dari rencana 42,8 km. 

Lalu, di Kali Pesanggrahan dengan realisasi sepanjang 21,7 km dari rencana 42,8 km, dan di Kali Sunter dengan realisasi sepanjang 28,6 km dari rencana 35,7 km. 

Baca juga : Wamen Angela Pamer 4 Jurus Majukan Pariwisata Indonesia Di DPD

Untuk relokasi masyarakat yang terkena pembebasan lahan di alur sungai. Kementerian PUPR telah menyiapkan 800 unit hunian di Rusunawa Pasar Rumput. 

Kementerian PUPR juga mendorong percepatan kelanjutan pembangunan Sudetan Ciliwung, yang berbentuk terowongan bawah tanah untuk mengurangi debit air sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1200 meter.  

Sudetan Ciliwung akan berfungsi untuk mengurangi debit air sebesar 60 meter kubik (m3)/detik saat Sungai Ciliwung berada pada kondisi puncaknya dengan debit 500m3/detik. 

Telah diajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung–Cisadane Ditjen Sumber Daya Air ke Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 26 Desember 2019.

Baca juga : Ini Alasan Pemerintah Pakai Pesawat Batik Air Evakuasi WNI Di Wuhan

“Untuk wilayah outlet sepanjang 600 meter hingga Kali Cipinang menuju KBT di Kebun Nanas sudah rampung pembangunannya, tinggal wilayah inletnya dari Sungai Ciliwung. Untuk pembebasan lahan dibutuhkan 8.054 m2. Di mana 3.758 m2 milik Pemprov DKI dan sisanya lahan milik masyarakat. Saat ini tinggal menunggu penlok dari Gubernur DKI Jakarta selanjutnya pembebasan lahan dan jika lahan sudah bebas, ditargetkan konstruksi dapat rampung dalam 6 bulan,” terang Menteri Basuki. 

Sedangkan untuk pengendalian banjir Kota Bekasi, dan sebagian  Kabupaten Bekasi, Basuki menyatakan, sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi. Di mana pada tahun 2020 akan dilakukan Value Engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya. 

“Direncanakan secara bertahap, mulai pada September 2020 untuk penanganan kali Bekasi dari hulu di Gunung Pancar dan Gunung Geulis sampai ke hilirnya di Cikarang Bekasi Laut (CBL),” ujarnya. 

Hadir dalam rapat tersebut, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Widiarto, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Bambang Hidayah, Kepala BBWS citarum Bob Arthur Lombogia, Kepala, BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Tris Raditian, Direktur Pengembangan Jaringan SDA Edy Juharsyah, dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra S. Atmawidjaja. (FIK)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.