Dark/Light Mode

Nurbaya Dorong Ekonomi Kreatif Sampah Jadi Energi Setrum Di NTB

Minggu, 8 Maret 2020 16:15 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Gubernur NTB, Zulkieflimansyah melihat skema mesin pengolahan sampah menjadi energi dengan teknologi RDF., Minggu (8/03).
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Gubernur NTB, Zulkieflimansyah melihat skema mesin pengolahan sampah menjadi energi dengan teknologi RDF., Minggu (8/03).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Jeranjang Olah Sampah Setempat (JOSS) terus dikembangkan untuk mengelola sampah menjadi Pelet Refuse Derived Fuel (RDF). 

Program ini berhasil meningkatkan ekonomi rakyat di pedesaan. Seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini dikerjakan oleh PT Power Indonesia, anak perusahaan PLN dengan menerapkan konsep circular economi. 

Konsep ini berhasil mengubah sampah menjadi bahan bakar energy listrik dalam bentuk pelet di Pulau Lombok NTB. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah NTB untuk merealisasikan proyek pengolahan sampah menjadi bahan bakar energi listrik. 

Proyek ini juga melibatkan partisipasi masyarakat sebagai sumber bahan baku sampahnya, sehingga dikenal dengan istilah Program JOSS

Baca juga : OJK Dorong Bank DKI Perkuat Sinergi BUMD

Dengan pelibatan masyarakat, maka selain lingkungan menjadi bersih dari sampah juga memutar ekonomi melalui skema circular economy. 

“Langkah ini sangat baik untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat. Sampah diolah dan dimanfaatkan untuk bahan bakar energi listrik dengan bekerjasama PLN. Ini kerja nyata buat masyarakat,” kata Siti saat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Lombok Barat, NTB untuk melihat keberhasilan proses pengolahan sampah menjadi energi dengan teknologi RDF, Minggu (8/03).

Melalui teknologi RDF di TPA Kebon Kongok, Siti berharap permasalahan sampah di NTB, khususnya di Mataram, Lombok selesai. 

Dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 30 ton per hari, akan terus ditingkatkan. KLHK berharap produksi sampah per hari yang mencapai 300 ton bisa diselesaikan. 

“Yang pasti masalah sampah kita selesaikan. Jadi dari 300 ton sampah per hari tadi sudah diolah 30 ton dan akan ditingkatkan menjadi 100 ton. Sedangkan Pak Gubernur malah minta 200 ton. Teknologinya juga bagus, kita dorong” ujar Siti. 

Baca juga : Kepala BPS Minta Semua Pihak Waspada

Selain itu, Siti juga berpesan agar proyek ini dilakukan pendaftaran kepada sistem registrasi nasional untuk emisi karbonnya. 

Karena ini juga salah satu upaya mengurangi emisi karbon yang didengungkan bersama oleh masyarakat dunia untuk mencegah perubahan iklim. 

Keberhasilan ini juga diharapkan dapat dipatenkan sebagai teknologi canggih pengolahan sampah yang berasal dari Mataram Lombok.

"Teknologinya canggih. Segera didaftarkan hak patennya ke Kementerian Hukum dan HAM. Kalau emisi karbonnya nanti daftar di KLHK," ujarnya.

Teknologi ini kata Siti, mampu mengubah sampah menjadi briket yang dapat menjadi substitusi batu bara sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk PLTU. 

Baca juga : BGKF Dorong Insentif Pajak Bagi Industri Netral Karbon

Alat pengolah sampah ini sebagian sudah mampu dibuat mandiri.

"Mesin sudah dibuat sendiri. Tekniknya dengan fermentasi, mesin pembentuk pelet. Itu bisa jadi bahan substitusi batu bara untuk PLTU. Termasuk untuk energy gas," ujarnya.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri LHK. Ia berharap agar pemerintah saling bekerja sama menyelesaikan permasalahan sampah nasional.

"Sekali lagi terima kasih. Ini bentuk perhatian pemerintah pusat, dan Bu Menteri langsung datang ke sini, dan PLN juga Indonesia Power menunjukkan keseriusannya sedemikian rupa agar masalah sampah ini diselesaikan untuk energi," katanya. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.