Dark/Light Mode

Dubesnya Ditangkap Saat Hadiri Demo, Inggris Kecam Iran

Minggu, 12 Januari 2020 20:52 WIB
Dubes Inggris untuk Iran Rob Macaire
Dubes Inggris untuk Iran Rob Macaire

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri Inggris mengecam Pemerintah Iran, karena telah menahan Duta Besar Inggris untuk Iran Rob Macaire. Seperti dilansir Kantor Berita Tasnim yang bermarkas di Teheran, Duta Besar Macaire ditangkap saat hadir di tengah unjuk rasa antipemerintah Iran di depan Universitas Amir Kabir, Teheran, Sabtu malam, 11 Januari 2020.

Ribuan pengunjuk rasa memenuhi jalanan di depan kampus untuk menuntut pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mundur setelah pesawat Ukraina International Airlines jatuh ditembak rudal Iran pada Rabu lalu, menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.Yaitu 176 orang.

Dubes Macaire mengawali tugasnya pada April 2018. Ia ditangkap aparat keamanan Iran karena dianggap menghasut para demonstran antipemerintah. Diplomat yang telah berkarir selama 30 tahun itu kemudian dibebaskan setelah mendekam selama satu jam di ruang tahanan, seperti dilaporkan Daily Mail, 11 Januari 2020.

Baca juga : Penyerang Novel Ditangkap, Semoga Prestasi Kapolri Berlanjut

Penahanan itu dinilai sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. "Penangkapan Duta Besar kami di Teheran tanpa alasan atau penjelasan, merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab, seperti dilansir Reuters, Minggu (12/1).

“Pemerintah Iran berada di persimpangan jalan. Memilih melanjutkan perjalanan menuju status paria dengan semua isolasi politik dan ekonomi yang menyertainya, atau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan terlibat dalam jalur diplomatik ke depan,” kata Raab.

Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson menyebut pengakuan Iran menembak jatuh pesawat komersial adalah "sebuah sikap yang penting" dan potensi mengurangi ketegangan Amerika Serikat dan Iran. Militer Iran menyatakan bahwa pihaknya 'tidak sengaja' menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752, karena salah mengira pesawat akan melakukan serangan. Iran menyebut aksi mereka terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran. 

Baca juga : Kencangkan Ikat Pinggang

Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Javad Zarif telah meminta maaf atas salah tembak militer Iran pada pesawat Ukraina tersebut.

"Penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengidentifikasi dan menuntut pihak yang bertanggung jawab atas tragedi hebat dan tak termaafkan ini. Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan ini, doa saya tujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," kata Rouhani.

Insiden pesawat Ukraina yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeni di Teheran ini terjadi ketika ketegangan antara Iran dan AS kembali memanas terutama setelah serangan drone menewaskan jenderal Iran, Qasem Soleimani.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.